Senin, 20 Juni 2011

Angka Schedule (Sch) dan Ketebalan Dinding Pipa

Pada awalnya pipa difabrikasi dengan satu ketebalan dinding pipa tertentu saja untuk semua ukuran.  Inilah yang dikenal dengan STD WT (standard wall thickness). Seiring dengan kebutuhan akan pipa untuk pressure yang lebih tinggi maka wall thickness lain pun dibutuhkan, XS dan XXS.

Seiring dengan berkembangnya proses manufacture pipa, muncul berbagai ukuran ketebalan pipa yang dibuat dengan tujuan dasar untuk mengakomodasi antara factor safety terhadap working pressure system dengan cost, karena semakin tebal pipa tentu akan meningkatkan cost. Sekarang kita bisa menemui berbagai angka schedule sesuai yang ada di pasaran (5, 5S, 10, 10S, 20, 20S dst).

Prefix S pada angka sch menunjukkan bahwa pipa tersebut merupakan pipa stainless steel (ASME B36.19) bukan carbon steel (ASME B36.10). Angka schedule sendiri merupakan bilangan tak berdimensi/tak bersatuan. Angka schedule ini berhubungan erat dengan working pressure dan allowable stress. Dimana rumus pendekatannya :

Angka Sch = 1000P/S, dimana P (Working Pressure) dan S (Allowable Stress) dalam psi

Sebagai contoh kira2 kalau kita memiliki suatu system pipa dengan working pressure 150 psi dan kita menggunakan pipa sch 20 maka allowable stressnya sebesar 7500 psi.

Tetapi pendekatan diatas tidak berlaku untuk beberapa ukuran pipa besar. Selain itu untuk penentuan wall thickness dalam suatu system perpipaan menggunakan hitungan yang lebih kompleks sesuai dengan rules/code yang kita pakai.

Rabu, 15 Juni 2011

Perbedaan Pipe dan Tube

Mungkin selama ini banyak yang bertanya perbedaan pipe dan tube. Karena keduanya merupakan sama-sama benda tubular yang digunakan untuk convey liquid. Materialnya pun terkadang terbuat dari bahan yang sama. Tetapi antara pipe dan tube mempunyai perbedaan yang mendasar.

Bukan dari ukuran dimensinya. Meskipun tube/tubing yang sering kita jumpai berukuran kecil (biasanya dipakai orang-orang instrument untuk tubing pada pneumatic system) tetapi sering juga kita jumpai tube yang berukuran extra besar (seperti tube untuk kaki jacket).

Pipe size diidentifikasikan dengan ukuran nominal,  ketebalan dinding pipa dengan angka schedule sedangkan untuk tube size memakai outside diameter dengan ketebalan dinding tube ditulis sesuai dengan angka exactnya.

Contoh :
Pipa = Seamless pipes DN100 sch 40 Mild Steel
Tube = Cu Tube OD 20mm thickness 2mm

Senin, 13 Juni 2011

Tips pada saat interview kerja dengan HR

Pada saat kita melamar pekerjaan pasti mengalami proses interview, biasanya dengan pihak HR dulu terus user ataupun HR dan user bersamaan. Interview proses sendiri ditujukan untuk memperoleh kesan apakah kita benar-benar orang yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut, baik dari segi teknis maupun karakter. Salah satu praktisi manajemen SDM yang saya kenal (Pak Muamar Khadafi) memberikan tips yang sangat menarik untuk kita pada saat kita mengalami interview dengan HRD. Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan dan maksudnya seperti yang beliau utarakan di milis Migas Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Apa kekurangan anda (disini interviewer sebenarnya ingin tahu sejauh mana usaha anda untuk melakukan improvement terhadap kekurangan yang anda miliki, sangat tidak disarankan menjawab dengan "saya tidak mempunyai kekurangan" "tidak ada". Namun yang terpenting adalah semua kekurangan anda relevan dengan jabatan yang sedang anda lamar).
  2. Apa kelebihan anda (jangan "lebay" disini,  disini interviewer ingin menggali kelebihan anda dengan tujuan untuk mengetahui seberapa "cocok" anda nanti bekerja dalam team/individu , bekerja dalam kultur perusahaan yang dilamar maupun penegasan spesifik karakter anda (jika memang sebelumnya ada tes psikologi).
  3. Apa motivasi terbesar dalam hidup ini (ini pertanyaan yang tricky, tapi jawablah dengan elegan dan positif. anda bisa ceritakan dengan menjadi ayah yang baik untuk keluarga anda yang anda cintai, ingin menjadi seorang pakar dibidang anda dan bermanfaat bagi orang lain,.dll 
  4. Kenapa anda ingin keluar dari perusahaan lama (jujur ini pertanyaan yang susah dan ini tergantung dari kejujuran anda. Saya sarankan jawablah pertanyaan ini apa adanya dengan cara penyampaian yang positif dan tidak "menjelek-jelekan" perusahaan lama anda) biasanya, perusahaan yang akan meng"hire" anda akan melakukan kros cek dengan perusahaan anda saat ini untuk jawaban ini.
  5. Kenapa tertarik untuk melamar di perusahaan ini (pertanyaan ini merupakan moment of truth dari interview, saya sarankan jawablah pertanyaan ini dengan hal positif dari perusahaan yang anda lamar (oleh karenanya, pelajari terlebih dahulu perusahaan yang anda lamar sebelum interview) dan kontribusi-kontribusi apa saja yang akan diberikan jika anda menduduki posisi yang anda lamar)

Sabtu, 11 Juni 2011

Mitos-mitos saat memancing di laut..

Entah iya entah enggak, namanya juga mitos. Setelah sekian lama saya memancing di laut dan kebanyakan bersama tekong asli melayu saya mendapat beberapa saran yang belum bisa dipertanggunjawabkan kebenarannya. Wong namanya aja mitos. Tapi tentu saja semua dengan tujuan supaya memancing mendapatkan tarikan yang dahsyat.

Kalo untuk saya pribadi, sebenarnya antara percaya dan nggak, tapi lebih banyak enggaknya, karena kalau dirunut-runut juga namanya memancing lebih ke arah rejeki dan teknik. Beberapa mitos yang pernah saya dengar antara lain :
  1. "Salah melangkah" biasanya dikaitkan dengan langkah kaki saat keluar dari rumah. Kalo salah melangkah alhasil nggak bakalan dapat ikan. Tapi sampai sekarang saya juga belum tahu "melangkah yang benar itu seperti apa. : )
  2. "Jangan bawa nasi kalo mancing" alasannya kalo kita kenyang ikan tak mau makan. Karena menurut orang-orang itu kita pergi memancing untuk mencari makan. Menurut saya ini relatif, kalo nelayan mungkin bisa benar tapi untuk pemancing hobi niat utama mancing bukan untuk cari makan tapi lebih ke hobi.
  3. "Jangan melangkah pancing saat di atas kapal" maksudnya saat kawan sedang memancang joran jangan sampai kita melangkahi joran si kawan tersebut, alhasil pasti joran tersebut sepi.
  4. "Kalo sekali kena tarikan ikan, terus ikan tersebut lepas sebaiknya pindah posisi"
  5. "Ambil posisi di kapal yang berlawanan dengan jangkar" kalo jangkar di depan ya kita cari posisi dibelakang, begitu juga sebaliknya. Jadi inget masa kuliah kalo pas ini, posisi menentukan prestasi.
  6. "Pasangan tak cocok" ni mitos gila yang dicetuskan kawan saya. Kata dia kalo mau mancing kita harus nengok kawan se-tim. Menurut dia kalo pas mancing bukan dengan pasangan maka dipastikan nggak bakalan dapat ikan.
  7. "Kalo pas ikan ramai makan, jangan sampai bandul/pemberat terantuk bodi pancung" kalo yang ini masih masuk di logika saya. Mungkin ikan dengar dari bawah kalo ada suara keras dari atas pancung.
  8. "Permisi dulu kalau mau mancing" ni saran berbau mistis. Kata kawan yang ngasih tahu di laut sama dengan di darat banyak penunggunya. 
  9. Mungkin itu saja beberapa mitos-mitos seputar mancing yang pernah saya dapat. Namanya juga mitos, boleh percaya boleh nggak, yang pasti menurut saya satu, kalau sudah rejeki tak akan kemana.

Rabu, 08 Juni 2011

Seberapa pentingkah blog anda dibaca orang ?

Belakangan ini jadi bertanya-tanya ke diri sendiri, seberapa pentingkah sih blog kita dibaca [baca : dikunjungi] orang? Kebetulan kalau untuk blog saya ini memang tujuan awalnya bukan untuk dibaca orang lain. Lebih ke cuap-cuap sendiri aja.

Baru setelah membaca beberapa thread milis jadi kepikiran juga. Enak juga ya kalo pandangan dan pikiran kita bisa diketahui orang lain, bisa dikomentari orang lain, atau bahkan bisa mempengaruhi pemikiran orang lain (wuih). Karena seperti kata orang-orang, rambut boleh sama hitam tapi isi kepala lain-lain.

Kembali ke cerita banyaknya pengunjung tadi. Blog saya ini mungkin termasuk miskin pengunjung, kalau dirata-rata cuma 10 visitor perhari. Tetapi kembali ke awal niatan bikin blog, saya pribadi memang nggak terlalu ambil pusing.

Kalau kata kawan-kawan blogger yang lain, "Kalau pengen blognya rame di SEO dong !!". Halah. Nulis apa yang pengen saya tulis aja, ada yang baca syukur nggak ada juga nggak apa-apa. Semoga aja tulisan-tulisan ini bisa menjadi rekam jejak sejarah di masa yang akan datang. Karena saya yakin suatu saat nanti pasti saya akan senyum-senyum sendiri kalo baca-baca lagi postingan yang lama.

Kamis, 02 Juni 2011

Liburan ke Pantai Melayu

Malam minggu sudah turun mancing, hari libur ini giliran ngajak anak istri piknik ke pantai. Kebetulan karena kita nggak mau terlalu jauh, jadi pantai yang kita pilih yang terdekat dari arah jembatan satu. Sebenarnya ada pantai Setokok sebelum pantai Melayu tapi istri nggak mau jadi pilihan tetap ke pantai Melayu.

Ini bukan kali pertama saya dan istri maen ke Pantai Melayu, sebelum ada si kecil kita pernah juga maen ke sini. Tapi ketika kemarin kita mengunjungi pantai tersebut ternyata pihak pengelola (mungkin) telah mengadakan beberapa renovasi dan perbaikan yang lumayan signifikan.

Pada saat terakhir maen ke Pantai Melayu (kurang lebih setahun yang lalu) jalan masuk dari jalur utama masih belum diaspal, kondisi pantai agak kotor dan banyak anjing yang berkeliaran, belum kalo dibilang masalah lalat-lalat yang berterbangan, duh sedihnya.

Saya dan jagoan kecil


Tapi pada kesempatan kali ini sudah banyak yang berubah dari Pantai Melayu, jalan masuk diaspal mulus, saya sekeluarga tidak menjumpai lagi anjing-anjing yang berkeliaran dan kondisi di pinggiran pantai pun lumayan bersih. Bahkan sekaran ada hiburan tambahan yaitu Banana Boat. Perasaan yang ngetrend banana boar beginian di Bali aja. Tetapi ada satu yang menurut saya masih menjadi nilai minus yaitu lalat-lalat yang berterbangan, bikin nggak selera makan bakso di sana.

Selain itu ada yang menggelitik perhatian saya, saya menjumpai tong-tong sampah berbau KKN di area Pantai Melayu. hehehehehe. Ada nama Univ dan jurusannya, mungkin sekalian promosi. : )