Kamis, 14 Agustus 2014

Casting Gabus Tanjung Pinggir 10 Agustus 2014

Berawal dari SIM mancing tengah yang seret keluar dari Bu Kapolda, weekend minggu kemarin terpaksa menolak ajakan ngetrip ke tengah laut dari kawan-kawan. Padahal ada 2 trip terpisah yang menawarkan seat kosongnya kesaya, salah satunya bahkan menawarkan ajakan yang cukup menggiurkan dengan embel embel "pokoknya tahu beres kita jemput ke rumah". Wakakakakaka.. Tapi apa mau dikata, istri nggak ngasih ijin terpaksa saya tolak tawaran dari kawan-kawan.

Hari sabtu dihabiskan di rumah dan jalan-jalan bareng anak istri. Sabtu malam datang BBM dari Om Jurie, ngajak nyari gabus ke rawa di daerah Tanjung Pinggir, tanpa basa-basi langsung ngomong ke Istri dan mungkin karena tripnya ke danau aja dan waktunya pendek. Alhamdulillah SIM pun cair.

Malam minggu setting alat pancing sama ngumpulin froggy, Om Jurie maen ke rumah, ditemani Jahe Anget dan rokok Surya 16 kami bertiga: Saya, Andri (kawan dari Karimun) dan Om Jurie nongkrong sampai jam setengah dua pagi.

Jam setengah enam pagi, Istri ngebangunin, ngebuatin kopi bentar, isi ke termos kecil langsung berangkat jemput Iful dan Om Jurie. Sampai rumah Iful, ternyata kawan tu masih tidur, jam setengah empat tadi baru tidur. Alamat nggak bisa bangun ni, terpaksa kita tinggal. Tembak lurus ke rumah Om Jurie, sampai sana ternyata Om Jurie dah buat kopi juga + beli gorengan buat sarapan. Thanks berat Om.

Kata Om Jurie, gerbang di danau tanjung pinggir buka jam 09.00 pagi, kita masih kepagian, terpaksa tujuan kita alihkan ke danau di kawasan Tiban Koperasi, yang penting bisa uncal. Sampai spot pertama, uncal-uncal nggak ada misscal, pindah sana, pindah sini. Penampakan target nggak ada, yang ada malah kita dijadiin target nyamuk.. Wakakkakaka..

Jam 09.00 kurang kawan Om Jurie njemput, kita pun kemas barang-barang terus berangkat ke spot awal yaitu Tanjung Pinggir. Buat kawan-kawan yang pengen nyobain spot ini lokasinya ada di seberang Pelabuhan Container Tanjung Pinggir, kalau dari RSOB lurus aja ke arah Tanjung Pinggir/KTM. Kalau sudah sampai di pelabuhan container maju sedikit kira-kira 100m. Nanti ada jalan ke kanan yang diportal. Panggil aja penjaga portal, terus bayar seikhlasnya. Masuk aja turun ke bawah kira-kira 1km nanti ada dua danau disebelah kanan dan kiri jalan. Nah itu lokasinya.

Andri in action
Hasil akhir: Andri 1 ekor, Kawan Om Jurie 1 ekor, saya boncos, Om Jurie boncos.
Karena hujan dan sudah jam 12.00, Andri ngejar ferry ke Tanjung Balai, kami akhiri trip casting hari ini.

Salam Mancing.. 

Jumat, 01 Agustus 2014

Melihat ke belakang..

Kerjaan di kantor sedang senggang.. Sekarang dah jam pulang, kutak-kutik blogger jadi tertegun.. Ternyata blog ini dah lama juga lahirnya ya.. Dari record Google blog ini mulai dicreate Mei 2006:

Screenshot Dashboard blog ini
Coba perhatiin screenshot diatas, blog ini mulai aktif dari Mei 2006 sampai sekarang.. Nah lho.. Dah 8 tahun lebih berarti.. Ibarat anak2 harusnya sekarang dah kelas 3 SD..

Tapi kalau diliat first postnya:
First post: Tahun 2010
Berarti semenjak saya buat blog ini tahun 2006 (kira-kira semester 8 jaman kuliah) sampai tahun 2010, blog ini nggak pernah dijenguk, dibersihin apalagi dipakai.. Wakakakakakaka..

*Maaf ngelantur, happy weekend..

Kamis, 31 Juli 2014

Piping: FW dan FFW

Kali ini pengen sharing tentang piping lagi, temanya pekerjaan welding (pengelasan) di piping.

Umumnya jenis pengelasan berdasarkan lokasi yang sering ditemui di piping ada 4, bisa dikategorikan sebagai berikut:
  1. Shop Weld, sering disingkat SW: pengelasan yang dilakukan di piping workshop.
  2. Field Weld, sering disingkat FW: pengelasan yang dilakukan di erection area, biasanya untuk area connecting antar spool.
  3. Field Fit Weld, sering disingkat FFW: pada dasarnya adalah field weld, tetapi karena piping designer ragu/meramalkan perlunya site adjustment (karena banyak faktor) maka ditambahkan extra length pipa pada joint ini.
  4. Attachment Weld: pengelasan yang ditemui pada fitting/component yang "menempel" ke main pipes. contohnya pada pipes support jenis shoe atau reinforcing pad.
Seperti yang pernah ditulis sebelumnya, issuance dari piping shop drawing berawal dari pekerjaan design yang menghasilkan 3D Model, kemudian diextract menjadi Isometric Drawing, dari Iso Dwg ini baru didetailing menjadi piping shop drawing. 

Pengelompokan apakah sebuah weld joint termasuk kategori SW/FW/FFW dilakukan saat detailing. Jadi nanti saat piping shop drawing diissued ke production semua informasi ini telah tercantum di dalam gambar dan Production/Construction akan mudah melakukan fabrikasi.

Kembali ke judul, FW vs FFW, yang membedakan antara dua weldingan ini adalah adanya extra length yang diberikan pada pipe cut length next to ke joint tersebut. Extra length ini nantinya akan dipotong kembali sesuai hasil site adjusment pada saat pemasangan pipa di field. Panjang extra length biasanya bervariasi, masing-masing project mempunyai rules of thumb untuk ini. 

Kriteria yang biasanya dipakai dalam penentuan FW/FFW:
  • Space constraint, berapa besar kapasitas angkat dan angkut yang kita punya, space yang tersedia untuk akses pengecatan dan pemasangan, kapasitas crane yang kita miliki dll.
  • Penetration point, penentuan FW/FFW harus mempertimbangkan bahwa spool pipa dapat dipasang melewati penetration baik itu di deck ataupun di bulkhead.
  • Working access, hindari memilih FW untuk joint2 yang membutuhkan akses ekstra saat melakukan pengelasan di field. Contoh, hindari FW dalam posisi below deck karena mungkin akan membutuhkan bantuan scaffolding saat pengelasan nanti.
  • 3 Axis uncertainty, sebisa mungkin kita meminimalisir jumlah FFW karena pengerjaan akan lebih rumit dilapangan. Contoh kasus: Kita punya 25m pipa lurus ke satu arah, maka kita cuma butuh 1 FFW dan sisanya FW karena kemungkinan terjadi short atau overlength cuma dalam satu axis saja. Ketika kita mempunyai pipa yang routingnya ke 3 arah sumbu, kita harus meminimalisir jumlah FFW tapi tetap mengakomodir kemungkinan short untuk masing2 sumbu/axis.
  • Pertimbangan lain. Banyak pertimbangan lain yang digunakan dalam penentuan FW contohnya: posisi pengelasan horizontal lebih disarankan dibandingkan vertical. Hindari pengelasan overhead dll.
Sekian dulu corat coretnya. Monggo kalau ada yang ingin sharing atau mengkoreksi.