Rabu, 06 Juni 2012

Saya dan Butawarna

Dah lama banget saya ndak update di blog ini. Mungkin karena kesibukan kerja sehari-hari, tak terasa sudah hampir 3 bulan saya nggak pernah mampir lagi di ini. Untuk kesempatan ini saya pengen ngejunk soal pengalaman pribadi aja lah.

Dulu banyak teman-teman saya yang sering bertanya, "Ngapain jauh-jauh cari kerja di Batam? Apa di Jawa nggak ada kerjaan lagi?" Hehehehehe. Kebetulan saya dulu kuliah di Jurusan Teknik Mesin salah satu PTN di Semarang (UNDIP), yang memang alumninya lebih banyak masuk ke BUMN dan industri manufaktur di bidang otomotif (TAM, Indomobil dll).

Sebenarnya saya pengen juga kerja bareng mereka. Tapi kehendak-Nya berkata lain. Saya dilahirkan dengan cacat mata bawaan yaitu butawarna parsial. Tentu saja saya akan mengalami kesulitan untuk bisa masuk ke perusahaan-perusahaan yang saya sebutkan diatas, karena biasanya seleksi med check-upnya cukup "ketat".

Banyak yang mungkin masih kurang paham dengan "anugerah" yang bernama butawarna parsial ini. Sering teman-teman bertanya, "Kalau gitu berarti dunia serasa hitam putih dong?" Yang biasanya langsung dilanjutkan dengan "mengetes" saya, biasanya sih dengan menanyakan berbagai warna yang ada di sekeliling kami. Hahahahahaha.

Butawarna parsial tidak separah itu. Kami, para penderita butawarna partial, masih bisa membedakan warna-warna yang ada, rumput masih berwarna hijau dan langit pun masih berwarna biru. Pada saat saya kecil saya sama sekali tidak menyadari kalau saya ini butawarna. Karena dulu saya masih bisa merakit peralatan elektronik saat praktikum di SMP, menghitung hambatan di gelang resistor dan juga tidak pernah bertengkar dengan kawan-kawan yang lain soal warna.

Penyakit ini (kalau tidak salah, karena saya orang teknik bukan kedokteran, hahahahaha) disebut juga RGD (Red Green Deficiencies). Jadi dari namanya saja kita bisa menebak kalau penyakit ini lebih erat dengan warna merah dan hijau. Contohnya kalau ada warna dengan latar belakang majoritas warna hijau maka warna merah akan kalah atau sebaliknya.

Tetapi ketika warna ini berdiri sendiri tentu akan lain ceritanya. Karena itu, cacat bawaan ini cuma bisa ditest dengan cara yang saya sebutkan diatas. Biasanya sih menggunakan ICBT (Ishihara Color Blind Test). Saat ditest dengan ICBT, beberapa angka dalam lembar soal test tidak akan kelihatan untuk kami, atau terkadang dari dua digit angka cuma keliatan satu digit saja.

Kembali ke pengalaman saya, saya baru mengetahui kalau saya butawarna pada saat registrasi ulang di perguruan tinggi. Tetapi karena kebijakan PTN saya waktu itu bahwa untuk jurusan yang saya pilih mengijinkan butawarna parsial, akhirnya saya meneruskan kuliah sampai lulus.

Setelah lulus, barulah saya merasakan efek dari cacat bawaan ini, berkali-kali saya interview di perusahaan-perusahaan besar selalu gagal di medical check up dengan alasan butawarna. Padahal biasanya untuk tahapan interview sebagian besar lolos. Itulah sebenarnya alasan terbesar kenapa saya bisa terlempar ke Batam.

Pernahkah saya menyesal mendapat "anugerah" ini? Ya, dulu sekali waktu masih fresh-freshnya lulus dan baru cari kerja. Salah satu perusahaan pertama yang menerima saya adalah sebuah perusahaan manufaktur garment terbesar di Indonesia. Pada saat itu saya telah "diterima", semua proses test dan interview sudah pass.

Di hari terakhir, kebetulan waktu itu hari Sabtu, pihak HRD mengatakan, "selamat Bapak diterima, besok rabu tolong datang lagi untuk sign contract". Senangnya hati, pada saat itu saya mendapat salary yang lumayan besar untuk ukuran di sana. Tetapi sebelum pulang saya diminta mampir ke klinik perusahaan dulu untuk dicheck. Dan akhirnya, gagallah saya join kesana karena butawarna. Sepanjang perjalanan pulang saya kecewa, kesal, marah dsb.

Sejak kejadian tersebut, kegagalan demi kegagalan di proses medical check up terus saya alami. Tapi saya tidak menyesal ataupun kecewa seperti pengalaman yang pertama dulu. Sampai akhirnya saya diterima di salah satu perusahaan shipyard terbesar di Batam (tanpa medical check up tentu saja).

Ternyata di Batam, peluang masih terbuka lebar, experience dan kemampuan lebih dihargai. Dan tentu saja nggak pernah bermasalah dengan butawarna. Alhamdulillah sekarang sudah tahun ke-5 saya di Batam. Bukan di Batam langsung tepatnya karena bulan lalu saya baru join dengan salah satu perusahaan EPC (yang katanya terbesar) di Karimun. Ada test butawarna, tapi entah kenapa kok bisa masuk juga :).

171 komentar:

  1. Salam kenal pak mubarok, sebelumnya saya pernah berkenalan waktu bapak mengajar di salah satu tempat kursus di batam.
    Menarik bila saya baca blog dan linkedin bapak, sekedar supaya memotivasi saya yang pengen kedunia migas. Yang namanya rejeki sudah ada yang mengatur, tinggal kita menjalaninya selain kita berusaha. Sampai saat ini saya masih bekerja di perusahaan manufatur di kawasan industri mukakuning.
    Sekedar ingin tahu pendapat dari pak mubarok, langkah apa selanjutnya yang mesti saya tempuh untuk masuk dunia migas (sekedar informasi, saya pernah mengikuti kursus Piping Engineering).
    Terima kasih pak mubarok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali Mas Arief..

      Saya lupa pernah menyampaikan ini di kelas atau belum. Tapi kalau untuk saya pribadi, saya tidak pernah bercita-cita masuk ke dunia migas. (Memang dunia migas tu yang mana sih??) Karena saya dilahirkan di keluarga yang Alhamdulillah kurang mampu : ), cita2 saya dari dulu adalah "gimana caranya bisa hidup berkecukupan". Tentu saja dengan cara yang dihalalkan agama. As simple as that.

      Malah saya sering mikir gimana caranya hidup berkecukupan tanpa perlu bekerja. Hahahahahaha. Kalau misalkan saat ini ada perusahaan di Mukakuning menawari saya penghasilan lebih dari yang saya terima sekarang, saya pasti mempertimbangkannya.

      Untuk Mas Arief yang pengen banget ke migas (yang mana satu? EPC, PSC atau lainnya), saya hanya bisa menyarankan jangan pernah patah semangat untuk mencoba dan perbanyak relasi. Karena kalau sudah rejeki saya rasa tidak akan kemana-mana.

      Hapus
    2. Salam kenal pak mubarok, sayanikhwan davinci lulusan d3 teknik mesin ugm. Saya juga prtnah mengalami hal tersebut saat medical check up untuk posisi teknisi produksi, saya mau nanay pak mubarok untuk cpns yg berjutusan teknik apakah semuanya tidak diprrbolehkan butawarna? Dikarrnakan saya rasanya susah banget untuk mengikuti test yg sesuai dengan bidang saya. Terimakasih.

      Hapus
  2. sya NORMAN, sya adalah peserta snmptn thn 2012.sya sudah lulus dijurasn trknik sipil.tapi ,setelah dilakukan tes kesehtan,saya dinyatakan buta warna(merah).saya diusul kan utk pindah jurusan..sya sangat kesal & kecewa...sya jadi putus asa ..tak tau hrus kmna..
    sya minta sarannya pak..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mas Norman,

      Masing-masing PTN biasanya mempunyai kebijakan sendiri-sendiri. Dulu di tempat saya, bagi mahasiswa yang butawarna justru dianjurkan masuk ke Teknik Sipil dan Teknik Mesin.

      Ada juga kawan yang keterima di Peternakan dan Keperawatan karena butawarna malah dianjurkan masuk Teknik Mesin (nah lho, naik grade kan??). Untuk kasus mas Norman, mungkin dicheck lagi ke PTN-nya. Jurusan apa yang tidak mengharuskan butawarna parsial.

      Baru setelah itu ditimbang-timbang lagi, mana yang terbaik sesuai minat anda. Kalau tetap ngebet ke Teknik Sipil. Ulangi lagi UMPTN tahun depan. Masuk ke almamater saya. Mungkin untuk butawarna partial masih diijinkan ke Teknik Sipil.

      Yang terpenting, tetep semangat Mas, karena ini kan penyakit keturunan dan setahu saya belum bisa disembuhkan. Apapun ceritanya, kita harus menerimanya.

      Hapus
    2. Assalamualikum mas mubarok, salam kenal nih, aku juga pengidap butawarna parsial, aku gengsi kalau di tanya tentang warna. Karena takut gitu mas, nah aku juga masih sekolah, kira kira nih mas trik apa yang bisa lolos dari tes butawarna

      Hapus
  3. halu bro,,, lama tak ada kabar...
    hmmm... you are wonderful and sophisticated

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillab baik bro.. oiya ini Mas Yusuf Al Rasyid yang mana ya?

      Dah coba diingat-ingat tapi memang ingatan saya terbatas.. Jadi mohon maaf kalau saya lupa.. : )

      Hapus
  4. saya yusuf ,saya udah masuk teknik sipil dan Alhamdulillah di sni gda persaratan buta wawna..tapi saya masih was2 mengingat terkadang di univ lain ada prsaratan tidak buta wrna ..saya khawatir ktika mnjalani studi ditengah jalan ada msalkan yg brhubungan tes warna bahkan jika nanti didunia kerja,,minta sarannya bapak..
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mas Yusuf,

      Memang benar, hampir sebagian besar perusahaan ternama ataupun BUMN mensyaratkan tidak butawarna pada saat rekrutment karyawan mereka. Hal ini bisa dimaklumi karena kondisi di Indonesia supply and demand tenaga kerja sangat timpang. Sekian ribu lulusan sarjana setiap tahunnya, sedangkan posisi yang vacant sangat sedikit.

      Akibatnya persaingan untuk memperoleh pekerjaan makin ketat, butawarna mungkin akan menjadi salah satu prasyarat yang akan mengganjal saat medical checkup, meskipun sebenarnya pengaruhnya ke pekerjaan mungkin tidak signifikan (CMIIW).

      Jujur, nanti setelah lulus sampeyan mungkin perlu untuk lebih "memilih-milih" perusahaan yang bisa dilamar karena persyaratan butawarna ini.

      Saya cuma bisa menyarankan supaya sampeyan tetep semangat, jangan berkecil hati, coba saja terus. Kalau sudah rejeki, Insya Allah nggak akan kemana-mana.

      Hapus
  5. Salam Mas Mubarok, mau nanya, pernah tau statistik penderita buta warna gak Mas? or at least di Indonesia ada berapa banyak gitu..
    Mau saya jadiin latar belakang makalah nih. saya & beberapa temen udah bikin aplikasi visual aid gitu, tinggal dikarang makalahnya ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam Mas Ruki..
      Sayangnya saya nggak punya datanya.. Yang pasti mayoritas penderitanya adalah laki-laki.. Penderita butawarna wanita baru mungkin ketika Ayah dan Ibunya sama-sama buta warna (ini sangat jarang sekali)..

      Hapus
  6. Asslm wr wb Mas Mubarok, Begini mas saya lulusan baru dari Teknik Sipil-Kelautan PTN di Bdg. Saya juga mempunyai kendala di mata saya, saya salah satu penderita BW tersebut. saya ketahui penyakit tersebut saat saya harus periksa mata di rumah sakit oleh karena saya buta dan sy terlanjur ingin masuk jurusan teknik. akhirnya sy masuk ke jurusan Teknik Sipil yg tidak mengharuskan surat BW. Sy belajar banyak mengenai struktur offshore dan onshore saat kuliah dan tugas akhir. sampai sejauh ini tidak ada kendala apapun karena memang jurusan sy tidah ada sesuatu skill yg sangat urgent dalam membedakan warna. Saya tertarik masuk K EPC/Owner Oil and Gas Company. Pertanyaan saya :
    1. Bagaimanakah kans sy lolos untuk ke perusahaan EPC National Maupun Multinational Seperti McDermott, Saipem, dll dengan kendala tersebut saat nanti MedCeck?
    2. Bagaimanakah kans sy lolos untuk ke perusahaan Owner Oil and Gas Company, apakah keterbatasan tersebut berpengaruh besar terhadap pertimbangan sy sebagai employee perusahaan?

    Mohon Maaf sy anonymouskan (alasan privasi) sebut saja sy "Budi". semoga bisa menjawab pertanyaan sy tersebut. Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alaikum salam..

      Dua pertanyaan Mas Budi saya jawab jadi satu aja ya. Tiap perusahaan punya kebijakan masing-masing untuk hal ini.. Masalah seberapa besar peluang kita, itu banyak faktor yang berpengaruh.. saingan, skill, experience dll

      Fact: Saya butawarna partial dan sekarang masih bekerja di salah satu company yang Mas Budi sebut..

      Udah nyoba apply/interview kesana belum? Coba dulu, usaha maksimal, serahkan hasilnya sama Allah SWT.. Semangat..

      Hapus
    2. Ya Mas saya Sudah mulai apply2 ke Oil and gas EPC dan Owner..blum ada yg sampai tahap medical Check Up..Mudah Mudahan ga jadi masalah..semoga bisa :D

      Hapus
    3. Amin..
      tetep semangat dan semoga sukses ya..

      Hapus
  7. assalamualaykum pak, saya zuhri, cerita bapak Sama halnya seperti saya pak, saya juga buta warna parsial, teman2 menggangap bahwa dunia hitam-putih dan sering di test teman2..
    saya kelas XII IPA saya belum tau mau ke jurusan apa nanti, karena buta warna pak :) memang saya belum cek ke dokter tapi saya tes buta warna dgn menebak angka di balik gmbr(tes ishihara), saya tdk dapat menebak angka tersebut dan persepsi sy, saya buta warna
    mohon saran ke jurusan mana saya harus ambil pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alaikum salam Mas Zuhri,

      Jurusan apa nih? Kalau jurusan bis umum saya rasa nggak usah nanya ke saya ya? Hahahahahaha..

      Kalau untuk jurusan kuliah, kembali ke mas Zuhri sendiri minatnya kemana.. Ingin jadi apa.. Kalau untuk butawarna partial Teknik Mesin ataupun Teknik Sipil biasanya masih boleh masuk.. tapi itu juga tergantung masing-masing PTN..

      Hapus
    2. Kalau untuk jurusan informatika gimana pak ?

      Hapus
  8. wah... huhu T.T aku udah cek kesini mas http://snmptn.ac.id/i_prodi_utul.php?m_id=daftar_prodi
    hanya sedikit

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedikit bukan berarti nggak ada mas.. semangat!!..

      Hapus
  9. saya penderita buta warna parsial .
    sekarang saya sudah kelas 2 smk jurusan komputer jaringan, saya dapat masuk smk dengan bantuan dokter klinik yang dengan suka rela menolong saya. karena persyaratan masuk smk ini harus bebas buta warna .

    jadi ini tahun saya untuk mencari tempat pkl (praktek kerja lapangan)

    dan tiba2 guru saya meminta untuk saya dan beberapa teman saya yang sudah memiliki ktp untuk ikut kerja di suatu perusahaan .
    niat awal saya ingin mencari kerja sendiri . mencari kerja yang ga ada hubungan nya dengan warna , contoh nya kerja kantoran .


    kemungkinan untuk menolak tawaran kerja ini 0% ga mungkin banget .


    yang saya takutkan adalah penyakit saya ini akan terkuak saat saya bekerja nanti . dan kemungkinan saya di keluarkan dari sekolah yang selalu menjadi mimpi terbesar saya .


    saya sangat butuh saran .

    BalasHapus
    Balasan
    1. ribet memang..
      di perusahaan tempat pkl sekarang ada test butawarnanya?? kalau mengenai kebijakan sekolah saya tidak bisa menjawabnya mas.. mungkin konsultasi ke orangtua sampeyan lebih bagus..

      kalau cara curangnya saya tahu.. tapi saya nggak menyarankan lho ya.. dulu karena susahnya nyari kerja (gara-gara butawarna) saya berdua dengan kawan saya sempat beli buku ishihara (yang standard sipil, yang untuk militer biasanya lebih tebel nggak mungkin diapal) terus ngapalin jawabannya.. gampang kok.. nggak sampe sehari pun bisa.. tapi karena nggak enak ati (masak mau cari kerja aja pake nipu2) akhirnya nggak pernah saya pake.. biar aja ketahuan kalau butawarna..

      Hapus
  10. Salam kenal Pak Mubarok, Saya dedas mahasiswa teknik mesin satu almamater dengan Bapak (angkt. 2010).Cerita pengalaman bpk sgt menarik sekali bagi saya karena saya juga termasuk penderita CB partial. Almamater kita memang memperbolehkan kalau penderita CB partial dapat menjadi mahasiswa t.mesin, tetapi sampai sekarang sayaa terus merasa dagdigdug karena memikirkan bagaimana nanti ke depan kalau saya lulus dari kampus ini,dalam benak saya apakah saya hanya bisa menjadi wiraswasta ataupun wirausaha yg hrs memiliki modal ckp besar.saya terkadang menjadi pesimis buat apa saya sudah belajar di t.mesin kalau nanti'a sulit mndapatkan pekerjaan,tetapi dengan saya mencari tau info2 mengenai CB dan membaca pengalaman bapak, saya menjadi ckup termotivasi Pak.Saya ingin bertanya Pak,apakah Pertamina,Indonesia Power,ASTRA dll juga mewajibkan tidak butawarna?apkah butawarna partial masih dapat dipertimbangkan pada perusahaan tersebut ? Terimakasih Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali dek.. (berasa tua)

      Karena di jurusan kita memang mengijinkan butawarna partial, pastinya banyak kawan kita seangkatan yang menderitanya..

      Ndak usah pesimis, yang penting kuliah dulu yang rajin.. Kalau dah rejeki ndak akan kemana2..

      Perusahaan yang adek sebutkan memang tidak mengijinkan butawarna partial, kalau saya nggak salah ingat.. Tapi bukan berarti kita nggak bisa dapet kerja lho.. Seinget saya dulu kawan satu angkatan ada lebih dari 5 orang yang saya tahu kena CB.. Alhamdulillah semuanya nggak ada yang nganggur..

      Hapus
    2. Terimakasih Pa atas balasannya, sekarang saya sudah mau memasuki semester 6.Saat ini saya baru mengetahui 2-3 orang teman seangkatan saya (mungkin masih ada yang lain ya) yang mengalami CB partial karena dulu pernah cerita" sewaktu ngumpul walau beberapa dari mereka belum mengetahui kalau saya penderita CB partial juga.Sekarang saya hanya berdoa dan berusaha untuk cepat' lulus dari kampus kita.Maaf Pak,saya mau bertanya menurut Bapak Mata Kuliah Pilihan apa ya Pak yang cocok untuk saya ?karena nanti di semester 7 sudah bisa mengambil MKP.Saat ini saya agak berminat ke material,itu karena ada beberapa faktor yang saya dengar dari senior-senior TA'a tidak dilama-lamain sama dosen pembimbingnya dan nilai material saya tidak begitu parah.Tetapi yang saya takutkan apakah saya sbagai penderita CB partial cocok di penjurusan tersebut ?saya butuh saran dari Bapak juga sebagai rekomendasi saya nanti.Terimakasih Pak dagdigdug saya sudah agak berkurang setelah melihat balasan dari Pak Mubarok. :)

      Hapus
  11. saya dedy rahadi,dan sya buta warna,,saya brusan lulus CPNS,,,,persyaratan untuk menjadi PNS harus mnjalani pemeriksaan ksehatan,,,dan ada tes buta warnax,,,,saya takut nanti tdk diangkat mnjadi PNS karna buta warna,,,padahal sngat panjang perjalanan dan ksusahan tuk menjadi CPNS,,,apa yg harus sya lakukan pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau untuk kasus bapak saya nggak berani berkomentar pak.. karena kalau memang syaratnya tidak boleh buta warna berarti sampeyan nggak bisa masuk..

      tapi saya rasa untuk pns tes butawarnanya masih pakai ICBT yang sipil, mudah diakali dan bisa dihapalkan, agak berbeda dengan masuk militer..

      Hapus
    2. PAk rahadi, bgmn apakah prajab nya ada test butawarna nya....lalu apakah lolos? mohon info nya, krn sy jg pengidap CB partial yg sebentarlagi mau prajab...

      Hapus
    3. Gak masalah koq, aku jg bw partial, aku barusan medical cekup walo buta warna, tp aku ttp dpt SK PNS

      Hapus
    4. Lantas bagaimana hasilnya pak dedi..apakah sekarang sudah diangkat PNS?

      Hapus
    5. Pak heru,apakh sekarng bapak sudah diangkat jadi PNS?

      Hapus
    6. bagaimana teman² yg sudah prajab? apakah lulus PNS?

      Hapus
  12. salam kenal pak mubarok..
    saya david pak, saya lulusd salah 1 PTN d medan. saya lulus d fak. teknik mesin..
    & juga saya lulus d salah 1 PTN d bali. saya lulus d fak. agribisnis( pertanian).
    yang ingin saya tanyakan, apakah buta warna parsial bergantung sekali buat mencari pekerjaan nantinya pak?
    dan juga saran bapak, universitas & fakultas mana yg sebaiknya saya pilih?
    trims, mohon komentar nya pak mubarok.. :)
    (saya BW parsial)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya.. memang berpengaruh sekali.. untuk jurusan lebih baik ke yang anda minati.. minat ke teknik mesin atau agribisnis.. kalau saya kebetulan teknik mesin..

      Hapus
  13. Sangat inspirasional,
    kebetulan saya adalah lulusan Teknik Kimia dan jg buta warna.Namun saat ini bekerja di EPC Migas Lokal dan menangani proyek di Palembang
    mungkin bisa saling bertukar pengalaman kita pak?

    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok bisa mas butawarna masuk tekkim.. oiya saya udah approve invitation sampeyan via linkedin ya..

      Hapus
    2. kalau boleh tau perusahaan apa itu pak? karena saya juga berminat untuk masuk perusahaan migas. terima kasih

      Hapus
    3. Saya juga pgn infonya

      Hapus
  14. Saya Riri lulusan slah satu PTN d jgja jur T.Otomotif, ap yg bpk critakan sma persis dgn yg sya alami mnggu lalu, stelah buka email dr prusahn sya sempet shock en down beberapa hari krn g jd d trima pdhl sudh teken kontrak krja,, dan skrg sya msih trauma dgn tes medis tkut klau g dtrima lg gra2 hal yg sma,, Tolong sarannya pak sya harus gmn?? dan hal yg menyakitkn lg trkadang tmen2 mnjadikn kkurangan sya ini sbgai bhan ejekn yg mnurut mreka lucu skali,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas Riri, tetep semangat aja.. kalau ternyata memang gagal kerja ya berarti belum rejeki.. coba lagi aja terus..

      soal diejek kawan, nggak usah terlalu dipikirkan, kalau terlalu kita pikirkan nanti justru kita yang rugi dan habis energi, mendingan kita ngabisin energi untuk nyebar2 CV sama nyari lowongan.. hahahahahaha

      kalau saya sudah terbiasa diejek orang sedari kecil.. maklum saya dari keluarga kurang mampu..

      Hapus
  15. Lha, ta'balik lagi pak pertanyaannya
    Buta warna parsial kok isa masuk Mesin?hehe
    baru tw stelah lulus pak,padahal tes pas masuk kuliah lulus,dokternya picek mgkn

    Tapi di Indonesia memang susah pak,biarpun lari ke Jurusan yg tdk mensyaratkan buta warna parsial (ex: ekonomi,akuntansi) tetep saja untuk masuk perusahaan besar dihadang di Medical Check

    jdi prinsip saya skrg ngakalin kekurangan saya pak,Rejeki ada yg ngatur
    @ Riri : Semangat selalu, jgn pantang menyerah..dibalik semua ini pasti ada rncana indah yg dibuat Allah SWT

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha.. kalau mesin sama sipil mah emang bisa pak.. lha kalau kimia.. dulu pas praktikum nggak salah2 nyampur bahan ya? (just kidding lho ya)

      eniwei saya 1000% setuju sama paragraph akhir sampeyan.. tetep semangat aja..

      Hapus
    2. Haha,yo ndak pak..
      Teknik Kimia kan sbenernya lbih byk dpan komputer ngerjain HYSYS. kalo di lab Kimia MIPA pak

      lha mesin+sipil biasanya ketat pak?biasanya alesannya buat baca marking drawing

      Hapus
    3. Nggak ada.. drawing apa yang warna warni.. palingan drawingnya garis2 hitam.. kebanyakan kan ketemu besi batangan kalau di mesin.. yang ada juga gelap, kusem.. paling kalau ketemu stainless baru ada kinclong-kinclongnya dikit..

      Kalau tekkim kan, tiap hari ketemu yang bening2 terus.. (ehm ehm ehm).. jadi keinget dulu pas kuliah.. demi ketemu makhluk yang namanya cewek musti bela-belain makan di kantin tekkim.. hahahahahaha

      Hapus
    4. stuju, trimksih bnyak,, smoga sja dpt prjaan yg trbaik,,,

      @mubarok: msih mnding sipil ada cewnya pak, la oto gak ada low pun ada cew slah jursn kali, hehehe

      Hapus
    5. aku mesin, kering juga kok, mirip2 sama oto..

      tapi kita kuliah kan bukan nyari cewek kan ya??

      Hapus
  16. Saya juga penderita butawarna parsial. Tadinya saya sangat ingin untuk masuk ke jurusan kedokteran tetapi Tuhan memiliki kehendak lain bagu saya. Menurut Anda, jurusan IPA apa yg tdk mengharuskan tdk buta warna yg bagus utk saya ikuti?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung minat sampeyan aja Mas/Mbak.. Kalau di kampus saya dulu yang boleh butawarna partial itu jurusan teknik mesin dan teknik sipil, jurusan teknik selain itu tidak memperbolehkan..

      Jurusan eksak lain semacam MIPA, Peternakan dll juga tidak mengijinkan butawarna partial.. Selain itu kedokteran, keperawatan juga tidak mengijinkan..

      Untuk Univ lain mungkin akan berbeda aturannya.. Di Univ saya dulu kalau misalkan kita keterima SNMPTN untuk jurusan yang tidak mengijinkan butawarna akan ditawari pilihan masuk Teknik Mesin atau Teknik Sipil..

      Hapus
    2. padahal kemarin saya lulus d undip fak. peternakan lo pak.. -.- uda gitu saya buta warna parsial,.
      tau gitu kn kemarin saya coba aja. toh pun entar saya di suru pindah jurusan ke mesin ato sipil.. :(
      nyesal saya ngk ikut pak..

      Hapus
    3. nah itu dia.. pas angkatan saya memang begitu mas..
      jadi ada beberapa kawan satu angkatan yang memang waktu keterima umptn bukan di mesin/sipil.. tapi karena butawarna partial ditawari pilihan tersebut..

      yang saya tahu pasti ada kawan yang pindahan dari peternakan dan keperawatan..

      Hapus
    4. d uny wktu angktan sya dl bgi yg bta wrna prsial msih bsa msuk oto jg pak, cntohx sya pdahal dl sya smpet mw d pndah jurusn rekomendsi dr dkter tp akhrx gak jd en tetp msuk oto,
      tk pkir2 mw d pndahn kmna,, eh trnyta gk jd, hehe

      Hapus
  17. selamat malam mas..
    saya Dicky lulusan teknik sipil kebetulan satu almamater nih mas, undip..hehe
    juli lalu baru lulus dan skg masih mencari industri EPC..
    mungkin mas bisa membagi pengalaman dulu waktu tes masuk k EPC..tahapan tesnya apa saja..?karena saya berminat masuk k industri EPC..
    atau mungkin klo ada info lowongan di sana jg boleh.. :)
    terima kasih mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba maen ke dekanat mas.. dulu pertama kali terbang ke batam gara-gara ada rekrutment di dekanat, kalau nggak salah sering kok perusahaan-perusahaan batam rekrut ke kampus..

      kalau rekrutan biasanya dapat mess sama tiket pesawat dan nggak pakai ribet-ribet soal medical check up.. nanti kalau dah nyampai ke batam dan dapat pengalaman baru "melebarkan sayap"..

      Hapus
  18. Salam kenal mas, nama saya Hera Aswan, saya masih kelas 1 SMA di Kudus, tapi saya sudah menarjetkan nnti lulus SMA mau masuk teknik perminyakan di ITB, saya iseng2 buka web snmptn ternyata tidak boleh buta warna parsial ini mas. Hati ini langsung makjleb mas, gak punya tarjet lagi mas..
    waktu blm tau kalo ga boleh parsial saya udah cerita sama Ibu saya, ibu saya setuju tapi setelah tau lalu cerita sekarang ga dibolehin mas..solusinya bagaimana ya mas? kenapa kok buta warna aprsial tidak diperbolehkan diperminyakan? Lalu ada alternatifnya ga mas?
    terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sorry ya agak lama balas commentnya..

      Minat kuliah ke teknik perminyakan, pasti cita2 kerja di bidang migas ya? Seperti cita-cita kebanyakan "professional muda" (saya termasuk nggak ya?).. Alasannya pasti karena gajinya gede..

      Sebenarnya sah-sah aja.. tapi tujuan akhir dari gaji gede kan supaya hidup berkecukupan? Gimana kalau adek ganti cita-citanya, "nggak usah kerja tapi hidup berkecukupan", mau nggak? pasti banyak yang mau.. Berarti kan nggak ada larangan orang CB untuk hidup sejahtera..

      Kalau tetep minat ke bidang migas, masih banyak pintu yang lain.. migas itu luas, dari hulu hingga hilir, dari psc ke epc, semua bidang ada dari HR ke Drilling Engineer dst..

      Sebagai contoh aja HRnya Chevron kan kerja di bidang migas juga ya.. nah mereka tu pastinya bukan lulusan perminyakan dong..

      Kalau di kantor ada Proces Engineer dari Chem Eng, E&I Engineer dari Elect Eng, Structural Engineer dari Civil, Piping Eng dari Mech, jadi pointnya yang bisa kerja di migas tu bukan lulusan teknik perminyakan saja..

      Di lapangan pengeboran kita juga butuh drilling engineer, mud engineer, geologist sampai yang kelas roughneck, floorman dan konco2nya.. Nggak semuanya dong lulusan perminyakan..

      Tetep semangat aja.. Nggak bisa masuk ke Teknik Perminyakan bukan akhir masa depan adek kok.. masih banyak jalan menuju Roma..

      Hapus
  19. Alhamdulillah ada mas mubarok yg dapat membantu teman2 yg mendapat anugrah yg sama dari Allah,, saya kiki mas,, saya dulu juga sempat down tkut g dapat kerja,,, tp alhamdulillah saya sudah bekerja. Saya juga sempat tweet ke pak dahlan iskan (protes) kenapa yg CB g bleh masuk BUMN, tp blum ada jawaban. :) ,,, ya pling gak udah berjuang untuk sesama kita mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sharingnya (mas atau mbak ni?) Kiki..

      Kalau saya pribadi belum ada minat join ke corp plat merah (baca : BUMN)..

      Masih terngiang kata-kata dosen saya waktu kuliah dulu.. "bagaikan seorang manusia yang sedang sakit, berbaring di atas dipan, tanpa bisa melakukan apa2, minta disuapi dan dirawat terus oleh saudaranya yang untuk makan sendiri aja kekurangan"

      kitalah saudara yang menyuapi mereka.. suapan dalam bentuk pajak penghasilan dan segala bentuk pajak lainnya.. selama masih menggantungkan diri kepada APBN dan belum bisa memberikan penghasilan balik kepda negara.. berarti masih sakit dan butuh disuapi..

      Tapi mungkin beberapa waktu belakangan ini sudah mulai berubah (semenjak DI bikin terobosan di PLN dan jadi Menteri BUMN), semoga berubah kearah lebih baik..

      Hapus
  20. assalamualaikum pak mubarok...
    saya firman, mahasiswa teknik elektro unhalu..
    apa nama perusahaan tempat bapak kerja, insyaallah kalau lulus mw mengadu nasib kesana... krena kebetulan "anugrah" kita sama pak, BW parsial..
    artikel bapk, sangat mengispirasi saya.. untuk tidak cepat patah arang. thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam..
      Salam kenal mas Firman, Haluleo di Sulteng kan? Kalau memang susah cari kerja di sana, maen2 lah ke Batam, banyak kawan dari Makassar dan Kendari disini. Terutama alumni Unhass.

      Coba sering2 maen ke Unhass, biasa ada rekrutmen ke perusahaan2 shipyard di Batam tiap tahun. Dulu waktu pertama kali datang ke Batam kami rekrutmen dari Jawa ada 8 orang dan kawan2 dari Sulawesi ada 11 orang. Sekarang dah nyebar kemana-mana. Termasuk saya sudah nggak di Batam lagi sekarang.

      Enaknya ikut recruitment, biasanya tiket pesawat dan akomodasi selama 3-6 bulan pertama ditanggung perusahaan yang merekrut. Begitu kita sampai ke bandara biasanya dah dijemput sama driver perusahaan dan diantar ke mess.

      Hapus
  21. pak mubarok saya juga buta warna parsial awalnya keluarga saya berniat menolong saya dengan jalan "memaksa" memasukkan saya di teknik elektro di PTN terkemuka di jawa timur,dengan alasan saya akan dibantu mencari kerja karena di keluarga saya ada yg menjabat sebagai petinggi salah operator seluler di indonesia.namun,Tuhan punya rencana lain..baru baru ini keluarga saya tersebut di PHK ketika ada pengurangan tenaga kerja besar2an di perusahaan ind*sat tersebut. saya sudah terlanjur masuk elektro dan mulai saat ini saya harus berusaha sendiri...sebentar lagi saya mau lulus..menurut saran bapak perusaan apa yg sebaikknya saya masukin lowongannya..yg saya rasakan sekarang seperti terlanjur masuk ke mulut buaya dan nggak bs keluar lagi..perusahaan di batam itu namanya apa pak?saya akan cari info..mengenai perusahaan apa yg sekiranya mau menerima saya..saya merasa percuma saya belejar sampai pintar pun kalo orang cuma melihat dari segi kelemahan saya artinya apa yg saya lakukan semuanya bakalan sia sia di mata mereka.tolong saya pak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. belajar rajin kok sia2.. justru saya nyesel lho dulu kuliah nggak rajin.. ipk nggak tembus angka 3..

      di batam banyak fabrikasi.. kalau lulusan ptn terkemuka (its mungkin??) nggak usah terlalu pusing cari kerja.. rata-rata perusahaan di batam terutama di bidang shipyard/shipbuilding nggak terlalu meributkan masalah butawarna ini..

      kalau ditanya nama perusahaannya apa.. maaf saya nggak bisa sebut merk (hehehehehe), tapi di sini ada lebih dari seratus biji galangan kapal (besar dan kecil).. lumayan untuk cari pengalaman dan batu loncatan..

      Hapus
  22. Salam Sejahtera dan Salam Kenal Pak Mubarok,
    Perkenalkan nama saya Joe, teringat 6th lalu ketika saya mencoba mendaftar jurusan medis di Jakarta, dan harus pulang dengan rasa galau :). Dan setuju kepada bapak, tidak perlu berkecil hati bagi temen2 yang memiliki anugerah ini. Pasti Tuhan punya rencana lain. Dan saya pernah bekerja sekitar 1th dibidang design grafis dan pada akhirnya pindah di salah satu airlines swasta hingga sekarang. Semangat!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetep semangat juga mas.. salam kenal kembali..

      Hapus
  23. Sala, Teknik

    kalau teknik metalurgi apakah warna sangat berpengaruh bapak,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm..
      keliatannya berpengaruh deh.. seinget saya (sorry karena kuliahnya dah lama).. dulu waktu meneliti struktur mikro dari logam, perbedaan warna memang terlihat di struktur mikronya..

      mungkin kawan-kawan yang dari teknik metalurgi bisa menjelaskan lebih detail..

      Hapus
  24. salam kenal pak..

    saya buta warna parsial..
    saya juga mengalami nasib penolakan masuk kerja 4x di perusahaan besar karena tidak lolos tes buta warna,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. dicoba aja terus mas.. jangan patah semangat..
      kita semua dulu waktu awal-awal nyari kerja juga begitu.. dan sampai sekarang pun masih tetap begitu : )

      Hapus
  25. ​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ lam kenal mas
    Sya ahmad fauzi,sya sdah smapai medikal chek d perusahaan Pamapersada Nusantasa d bag SHE officer,tp kmren cek mata positif buta warna persial,kira2 sya bsa kterima tdak yah mas dngan k,adaan sya yg bgini??
    Trma ksih..
    Wassalam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikummussalam

      salam kenal kembali mas Ahmad, terus terang saya nggak tahu karena saya bukan HR Pama dan belum pernah kerja di sana.. hehehehehe

      yang terpenting, anda sudah berusaha maksimal dalam proses interview kemarin, sekarang tinggal saatnya berdoa.. kalau rejeki insyaAllah nggak akan kemana..

      tetep semangat ya..

      Hapus
    2. sy anak industri ni pak kebetulan di t.industri karena ilmunya terlalu byk saya fokus di peminatan kesehatan & keselamatan kerja (termasuk lg tugas akhir ambil judul K3) pgn kerja dan berkarir sebgai HSE.eh baru tau kalau HSE dan byk perusahaan lainnya bahkan bank dan PNS pas MC mengharuskan tes BW..ada niatan pgn beli buku tes itu buat dipelajarin tp kok masih bimbang ya pak (karna masalah kejujuran)
      ..ada saran mungkin pak? terima kasih.

      untuk mas akhmad gimana tesnya mas???

      Hapus
  26. dear pak mubarok,

    Sya buta warna partial, apakah saya boleh pergi kunjungan ke offshore sedangkan saya buta warna,. untuk ke offshore kan harus mempunyai sertifikat T-bosiet dan MCU,

    Terima kasih, Mohon pencerahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya kurang tahu secara pasti mas.. tapi tujuan utama dari MCU (Medical Check Up) kan untuk mengetahui kl kita fit for duty nggak?

      Kondisi fit for duty ini biasanya untuk masing2 discipline dan company akan beda..

      Hapus
  27. assalamualaikum
    salam knal mas, saya wawan. sya jga trmasuk org yg mempunyai bwaan buta warna parsial.
    sya mau crhat sdkit dan mnta saran dr anda.

    udah dr smp kls 3, sya pgen skali utk kuliah di bidang IT dan yg pling sya inginkan adlah informtika. dan stelah sya msuk sma, sya brusaha utk msuk di jrusan ipa dan akhirnya sya bsa msuk di jrusan ipa. stelah kls XI akhir bru kthuan klo sya BW tp sya msh nyantae aja. dan di kls XII sya merasa shock skali dger2 di jrusan informatika atau jrusan ttg kmpter laennya jga g bleh BW prsial. sya sngat bgung skali utk memilih jrusan dan jga kliatannya kok kbnykan teknik gak bleh BW prsial. kira2 jrusan apa ya yg cocok?? msk sya udah susah2 buat msuk jrusan ipa, tp ntar kuliah nya di jrusan ips.
    jrusan di bidang IT yg gpp BW prsial da gk? klo ada apa jrusan nya mas?

    BalasHapus
  28. Assalamu'alaikum. Salam kenal pak mubarak. Saya adi, saya juga mengidap bw parsial. Saya baru menyadarinya setelah asaya tes ishihara. Sekarang ini saya suadah kelas XII ipa. Saya ingin masuk teknik sipil dg cadangan jurusan badan perencanaan kota di undip dan cadangannya di uns solo dg jurusan yg sama. Kira2 ada tes buta warnanya atau tidak pak? Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau jaman saya masuk Undip sih ada mas.. tapi pas udah keterima terus registrasi ulang.. tapi waktu itu Teknik Sipil sama Mesin Undip boleh kok BW parsial..

      Hapus
  29. Assalamualaikum pak. Sy adi jg lg jd jobseeker dr t indutri undip.
    Udah lamar2 d astra, tp blm pernah k medcheck.
    Sy tertarik jg kerja d shipyard pak, untuk lowongan bisa dilihat dmn y pak? Apakah kaskus/ d internet ada info2 untuk fresh graduate(soalnya kebanyakan ada min peng kerjany). Thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. teknik industri prospek cerah tuh.. recommend masuk ke planner atau project control.. dulu saya nyampe Batam lewat recruitment yang ada di Dekanat Fakultas Teknik Undip.. Coba aja sering2 ngeluyur kesana..

      Hapus
  30. Assalamualaikum pak, atau mas tepatnya( sesuai adat dan tradisi mesin undip).. perkenalkan, nama saya Abid dari teknik mesin Undip angkatan 2010. saya tertarik sekali membaca tulisan mas, karena kebetulan sekali cerita kita sama. saya juga parsial mas.kalau boleh saya ingin kenal dengan mas lebih jauh, karena jujur saya pun terkadang bingung kalau sudah teringat bahwa saya juga termasuk penderita. saya sekarang masih semester 6, dan sekarang sedang ingin untuk KP. tapi saya bingung apakah parsial ini menghambat, sedangkan saya sendiri minat untuk mengambil konsentrasi di konversi energi..
    terimakasih kiranya mas Mubarok mau berbagi pengalaman dan ilmunya. Email saya : abid_9@rocketmail.com FB : Abid Arafgani

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga.. Nih ada anak Undip 2010 KP di tempat kerja yang sekarang, tapi jurusan Teknik Perkapalan..

      Ntar kapan-kapan kita sharing2.. Jangan lupa join milis alumni ya..

      Hapus
    2. Iya mas, belum sempat masuk ke milis alumni. kemarin katanya yang mulai ang 2010 blm bisa diproses sama admin, soalnya nimnya udah nggak L2E lagi.
      Iya mas, terimakasih banyak. kapan-kapan main ke kampus mesin mas, atau kalau mau ngisi Kuliah Umum juga bisa, nanti saya rekomendasikan ke HMM. terimakasih mas atas waktunya untuk balas komen saya. Salam Solidarity Forever.

      Hapus
  31. Assalamualaikum
    Salam Kenal Pak Mubarok,

    Jujur saya sangat tertarik dengan tulisan bapak, dan komentar dari teman teman lain yang memiliki kesamaan ini. Saya baru lulus kuliah di salah satu Univ, di Jogja (teknik Elektro). Dan kebetulan kita punya kesamaan untuk masalah ini pak. Sempat sih down kalau mau nyari kerja, tapi kalau dipikir pikir, kan kita semua masih punya Tuhan yang punya segalanya kan pak... Jadi buat apa takut,, Yang kasih rejeki itu Allah dan rejeki tidak memandang orang Buta Warna... dan contoh realnya bapak sendiri... hehehe


    Mohon doanya pak,, saya baru mau cari kerja... Buat temen temen yang lain,,, semangat aja... semoga sukses....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini yang saya suka.. sikap selalu positif.. makasih mas.. tetep semangat juga.. dan semoga sukses untuk kedepannya..

      Hapus
  32. Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya habib, dari fak geografi ugm, insya alloh taun ini saya lulus. kebetulan kisah kita juga sama persis, saya dahulu sempat gagal tes butawarna saat masuk ke STM jurusan pertambangan. Kemudian saya masuk ke SMA dan malah saya masuk jurusan IPA/ Namun sejauh ini memang dari SMA saya juga tidak pernah merasa kesulitan dalam berbagai praktikum kimia atau biologi yang dilakukan.
    Cerita bapak sangat menginspirasi saya, namun saya sangat takut nanti setelah lulus, apakah saya bisa keterima kerja. Sejauh dari yang bapak tahu dan mungkin pengalaman dari teman-teman bapak yang CB, Apakah kementrian-kementrian maupun dinas-dinas daerah, misalnya BAPPENAS, BAPPEDA, BNPB, atau di Pertambangan mensyaratkan tidak buta warna? terimakasih banyak bapak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepengetahuan saya kalau dinas dinas pemerintahan memang tidak mengijinkan butawarna pak.. tapi kalau BUMN seperti Pertamina, PLN, Adhi Karya dll ada beberapa yang recruitmentnya tidak membatasi penderita CB..

      Hapus
    2. terimakasih pak, sangat membantu dan memberi semangat kepada saya :)

      Hapus
  33. Assalamualaikum.
    pak mubarak yg terhormat, saya mau sdikit tanya, clour blind test/ishihara yg sering dgunakan dipuskesmas itu yg brp plate ya?
    10 or 14 or 24 or 38 plate?

    trimakasih bapak, mohon pencerahannya.

    BalasHapus
  34. Assalamu'alaykum
    Salam kenal pak Mubarok... Saya BW parsial, sudah setahun 'nganggur' sejak kelulusan kuliah tahun lalu. Sama dengan bapak saya t.mesin juga.

    Saya selalu bilang k perusahaan pas wawancara user atau HR bahwa saya BW parsial, karena punya pengalaman capek juga rasanya begitu sudah sampai tahap akhir (medcek), tapi langsung di-reject. Padahal untuk menjalani segenap rangkaian tes mesti pulang pergi cukup jauh dari rumah...

    Oh ya, Bapak bisa minta tolong diceritakan perjalanan bapak bisa ke batam, di postingannya ditulis singkat sekali...

    Terimakasih

    Kunjungan baliknya saya tunggu..
    Blog walking

    BalasHapus
  35. Assalamu'alaikum
    wah pak saya juga ada bakat bw parsial, sebentar lagi sya lulus sma dan akan meneruskan di ptn, kok kebetulan dlu saya malah masuk ipa, dan bingung banget mau nerusin di mna, ada saran, pak buat jurusan ipa yang ngebolehin bw parsial? terus katanya ada yang jual buku buat nyembuhin buta warna, emang itu beneran ya?
    terimama kasih
    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
  36. bismillah
    saya akan lulus dr jur.hub.internasional dan kyaknya sy buta wa, rencananya mau ke kementrian terserah apa aja, ya impiannya ke Kemenlu, tp kok ada surat tidak buta warna wah langsung nyesek..pdhl udah disiapkan bertahun2..tahu kementrian yg ga ada tes buta warna?atau perusahaan2 bonafit yg g mesyaratkan BW? galau nih.. kalau sy ga diterima krn tes n skill sy kurang sy masih sgt legowo..tp kalo ga diterima krn BW wah..kyknya dunia bgt hambar...nyesek banget, serasa gak adil..mohon sarannya mas matur nuwun

    BalasHapus
  37. selamat siang..
    saya juga senasib bang.. saya awalnya mau ambil kedokteran, saat itu udh mantep banget tapi mungkin Allah berkehendak lain, suatu waktu saya menemukan artikel bahwa syarat masuk FK itu ga boleh buta warna total maupun parsial, dan sebenarnya sejak lama saya merasa buta warna parsial dan semenjak melewati tes2 buta warna yang ada di internet saya yakin kalo saya positif buta warna parsial. kecewa banget, tapi bersyukur sih karena lebih dulu tau kalau sebenarnya aku buta warna, jadi ga lebih kecewa saat udh masuk FK dan ternyata baru tahu saat di tes masuk.
    saat akan daftar masuk snmptn di universitas yg bersangkutan aku lihat FARMASI ngebolehin buta warna parsial. yaudah deh aku ambil aja FARMASI meskipun ada yg bilang sebenarnya parmasi ga boleh buta warna,, itulah yg membuat saya bingung skrg ambil ato tidak?

    BalasHapus
  38. Assalamu'alaikum,
    Saya mahasiswa semester 4 jurusan Sistem Informasi.
    apakah saya telah benar mengambil jurusan yg notabene saya ini pengidap BW Parsial. apabila lulus nanti, apa ya saran pekerjaan yg sesuai dengan jurusan saya dan tidak di permasalahkan BW parsial yg saya derita ini?
    Terimakasih

    BalasHapus
  39. Assalamu'alaikum,
    Saya lulusan jurusan Teknik Perminyakan
    saya juga seorang penderita BW partial, saya tau hal ini ketika saya akan masuk SMK di kota M dan saya gagal masuk ke SMK itu.
    Langsung saja ke pengalaman saya,pada suatu saat saya pernah mengikuti interview di salah satu perusahaan ternama yg bergerak di bidang migas dan langsung mendapat surat untuk MCU (padahal teman2 saya tidak mendapatkan surat untuk MCU), saat disitulah, saya merasa optimis saya bisa join ke perusahaan itu, namun setelah saya liat di form MCUnya, ada test buta warna. Jujur, nyali saya menjadi sedikit menciut. Dan benar saja saat test buta warna, banyak yg meleset jawaban saya.
    Dari setelah test MCU itu, saya menunggu sebuah keajaiban, namun tetap tak kunjung datang. Dan pada akhirnya saya pun mengira bahwa saya gagal untuk join dengan perusahaan itu karena BW partial. Padahal saya sangat menginginkan posisi di perusahaan tersebut. Saya kecewa, saya kesal, dan saya marah. Tapi percuma, mau kepada siapa saya meluapkan rasa kesal ini. Sekarang saya ingin terus mencari lowongan di bidang migas, namun selalu ada rasa takut apabila saya gagal hanya karena BW partial.
    Jujur, sayapun merasa semua ini tak adil. Namun, what I can do with my condition?
    Mohon saran dan pencerahannya, supaya saya bisa menggapai apa yang saya cita2kan di dunia migas.
    Terimakasih
    Wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetep semangat dan terus mencoba mas,
      Kalaupun nggak bisa ke perusahaan minyak (PSC) ke kontraktor/fabrikatornya (EPC) juga nggak pa2.. Rata2 persyaratan di EPC lebih mudah kok.

      Waktu saya ke Batam dulu nggak ada MCU, lolos interview langsung masuk kerja..

      Hapus
  40. Salam kenal pak.. saya rudi, saya lulusan akuntasi, kampus saya sebelahan sama jenengan di Semarang,,, saya juga buta warna parsial,, buta warna saya ketahuan waktu saya ikut tes scaba TNI,,, dan akhirnya setelah melalui berbagai macam tes,,saya tidak ketrima dikarenakan saya buta warna,, dan itu sangat membuat saya kecewa,,, ( padahal cita2 saya dari kecil.. hehehehe, nah skarang saya bekerja di bank Swasta,,, tetapi pingin banget daftar di BUMN,,, yang bikin mengganjal pikiran saya sampai sekarang,,, " apakah diperusahaan BUMN, lulusan akuntasi dengan buta warna seperti saya ini bisa masuk apa tidak ya? siapa tahu jengengan dan taman2 punya pengalaman yang bisa di share ke saya dan taman2 yang lain,,,,
    Suwun... Terima Kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk Akuntansi saya kurang tahu mas, tapi rata-rata untuk lulusan Teknik dipersyaratkan tidak boleh butawarna untuk BUMN (IP, PLN)..

      Hapus
    2. Kalau boleh tau,, bank apa mas yg gk permasalahkan parsial?
      Sya jg jrsn akuntansi dan BW parsial

      Hapus
  41. assalamualaikum wr.wb.
    pak saya mau nanya bedanya BW total dgn parsial apa ya?
    dan saya sdh ketrima di teknik sipil UNSOED,,stlh saya tanya ke pihak PTN,katanya"teknik sipil tidak memerlukan syarat buta warna"..dan saya senang sekali..tapi saya mau mencoba msk Teknik Industri UNDIP apakah TEknik Industri bnyk berhubungan dgn warna2?
    trima kasih
    wass

    BalasHapus
    Balasan
    1. BW Total sama sekali nggak bisa membedakan warna, dunia terlihat hitam, abu-abu dan putih..

      Sedangkan BW partial masih bisa membedakan warna.. Dalam kondisi tertentu (semisal CB Test) baru akan kelihatan..

      Saat ini saya kurang tahu persyaratan di TI Undip.. Waktu saya masuk kesana (tahun 2002) yang diperbolehkan BW Partial cuma Teknik Mesin dan Teknik Sipil..

      Hapus
    2. Assalamualaikum pak ...Sy seorang ibu,nama sri,anak sy kelas 2 sma.jurusan IPA.dianugrahi BW jg.di bingung sekali memilih jurusan kuliah krn kendala BW...mohon masukannya pak yg terbaik buat anak sy ..agar mudah mencari pekerjaan nantinya...trmksh.

      Hapus
    3. Assalamualaikum pak ...Sy seorang ibu,nama sri,anak sy kelas 2 sma.jurusan IPA.dianugrahi BW jg.di bingung sekali memilih jurusan kuliah krn kendala BW...mohon masukannya pak yg terbaik buat anak sy ..agar mudah mencari pekerjaan nantinya...trmksh.

      Hapus
  42. halo pak mubarok...
    sudah stahun sy ngikutin blog pak mubarok ini...jdi ky konsultan khusus CB Paryial ya pak?hehe...
    tpi emang sampeyan cntoh sukses org dgn BW partial pak
    fyi sy anak t.kimia yg invite bpk via linkedin
    oia..mw tnya jg pak klo mnrut pnglman bapak utk turun ke platform apbila di MCU buta wrna apakah diijinkan ya?
    kbtulan lgi nangani project offshore pak

    trims psk
    slmat puasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf mas, kebetulan saya belum ada experience ke offshore. Mungkin Mas Toufan justru bisa sharing ke kita..

      Hapus
  43. ketemu lagi pak mubarok hehehehe..
    antonius yunianto

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah Pak Antonius,

      Gimana kabarnya? Denger2 dah di PSC sekarang.. Sukses selalu ya Pak..

      Hapus
  44. mas.. boleh share tidak daftar perusahaan yg bergerak di oil and gas yg tdk mensyaratkan buta warna. makasih

    BalasHapus
  45. pak saya reza, saya baru tau bahwa saya BW parsial waktu MCU tadi pagi, kebetualan ini serangkaian test saya melamar PT. CTE kabil batam, langsung drop saya pak, saya dulu pernah masuk salah satu PTN di johor malaysia (UTM) jurusan chemical science, dan lulus tanpa test color blind ini, tapi karena terlalumahal orang tua saya gak sanggup, saya masuk PTS di batam jususan teknik sipil lagi2 lolos tanpa tes (namanya juga PTS) lagi2 smt 3 saya terhenti karena biaya,,, sekarang nyari kerja susah tp setelah serangkaian test kerja hampir sebulan saya kena di medical walo belum di umumkan apakah saya diterima kerja tetap saja saya drop,, yang mau saya tanyakan apakah memang gak ada solusi untuk "mutan" seperti kita pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakaka, dibilang "mutan" jadi kebayang Wolverine di X-Men.. Sependek pengetahuan saya CB kan penyakit genetis/keturunan ya.. Jadi memang dari "sononya" gitu..

      Hapus
  46. Pak Saya Anak SMA kelas 3, Sepertinya saya buta warna parsial. saya mau ambil tekhnik geomatika its. Bagaimana menurut bapak? bisa atau tidak?
    Terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  47. permisi....mau tanya pak.....kekurangan orang yang buta warna itu apa ya pak?? (selain buta warna itu sendiri pastinya,hehe)...mgkin orgnya kurang apa dlm pribadinya atau apa, terima kasih sebelumnya :)

    BalasHapus
  48. Terima kasih mas Mubarok atas sharing pengalaman nya.
    Akan sangat berguna sekali untuk 2 anak laki2 saya yg parsial butawarna juga, yg satu sdg kuliah di teknik kelautan its, satunya masih kelas 3 sma dan mau ke teknik juga. Saya sendiri alhamdulillah tidak butawarna, dan sudah 29 bekerja di migas.
    Matur nuwun ya, jazakumullah bil khoir
    Rusdi Hidayat Susilo

    BalasHapus
  49. Salam kenal Pak Mubarok, saya Fauzi. Rencananya tahun ini saya ingin melanjutkan pendidikan lagi kuliah di jurusan Teknik Fisika. Apakah ada ketentuan mengenai buta warna? saya juga mengidap buta warna parsial.

    Terima kasih

    BalasHapus
  50. sy anak industri ni pak kebetulan di t.industri karena ilmunya terlalu byk saya fokus di peminatan kesehatan & keselamatan kerja (termasuk lg tugas akhir ambil judul K3) pgn kerja dan berkarir sebgai HSE.eh baru tau kalau HSE dan byk perusahaan lainnya bahkan bank dan PNS pas MC mengharuskan tes BW..ada niatan pgn beli buku tes itu buat dipelajarin tp kok masih bimbang ya pak (karna masalah kejujuran)
    ..ada saran mungkin pak? terima kasih.

    BalasHapus
  51. Mampir dulu, ada yang nyebut di milis migas.
    Baru ngeh kalo ternyata Pak Moch juga partial, berarti perush yg di Karimun tu punya dua orang yg partial.
    sukses cak.

    BalasHapus
  52. selamat pagi Pak Mubarok, salam kenal. kebetulan kita satu almamater lulusan undip, tetapi saya di jurusan teknik yang lain. mohon infonya pak, dulu di batam, perusahaan shipyard apa yang dulu bapak pernah bekerja disana? mungkin saya bisa mempunyai kesempatan utk bisa berkarir disana juga, mengingat kondisi saya yang juga BW dan jujur saya sangat sulit mencari pekerjaan di dunia otomotif seperti yang saya impikan sebelumnya. sekarang yg menjadi fokus saya adalah bekerja di perusahaan mana saja yang memberikan gaji cukup, utk membantu orang tua saya. terimakasih pak mubarok.

    salam,
    Awi Saputra

    BalasHapus
  53. Selamat malam pak mubarok. Saya anak kelas XII ipa yg bw parsial. Ini saya lagi bingung mau ambil kuliah nya gimana, takutnya kalo ambil teknik mesin pas kuliahnya jadi susah gtu.minat saya ke arah mesin2 gtu..mohon saran nya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak susah kok, yang penting ada minat, saya butawarna dan saya lulusan mesin..

      Hapus
  54. pak boleh minta saran perusahaan perusahaan minyak yg tidak terlalu mensyratkan buta warna??? saya teknik sipil dan saya juga buta warna

    BalasHapus
  55. Mas dulu bekerja di batam di mana mas? Kirim di sini aja mas @mbr_bintang Saya BW persial juga mas. Kalo boleh tau persero apa aja mas yang membolehkan karyawannya buta warna?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Riwayat kerja saya ada di page "pekerjaan saya", kalau mau lebih jelas bisa buka profile saya di Linkedin.. rata-rata untuk EPC Shipbuilding (Shipyard) di Batam tidak mensyaratkan butawarna..

      Hapus
  56. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  57. Dear All
    Assalamualaikum wr wb, terimakasih pak mubarok yg telah menciptakan blog ini dan mengangkat BWP ini,dan aq juga sama dengan tmn2 BWP juga, salam kenal sebutt saja nama q anto , aq anak D3 terknik perminyakan d jabar , dan aq الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ketika masuk kuliah tdk di tes BW...nah kbtln td ada yg nanya untuk T-BOSIET. Fine2 aja ko gk d test juga, dan k offshore bgtu juga. Jd slow aja.kbutulan aq kemarin2 abis pulang dari Natuna (Offshore).Semangat terus kawan2..kita tunjukan bahwa para BWP bisa sukses juga.آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

    BalasHapus
  58. assalamualaikum mas mubarok..
    senangnya saya ketika tau bahwa banyak sekali rekan2 yang senasib seperjuangan..
    kalau boleh share saya mau sedikit cerita tentang pengalaman masa muda.. hahaha.. berasa tua..
    saya juga sama, pengidap BW parsial.. saya pertama tau soal ini pas dulu ujian saringan masuk di Politeknik Manufaktur.. dinyatakan gagal setelah medex,,dulu sih cuek2 aja pas tau saya BW Parsial, ga kepikiran bahwa suatu saat bakal jadi cobaan hidup cukup berat buat saya.. skip skip.. ternyata Allah punya rencana lain,keterima lah saya di PTN yg ada di perbatasan depok dan lenteng agung jurusan Teknik Mesin FTUI.. selama kuliah lancar2 aja.. BW tidak pernah menghambat saya menimba ilmu.. saya lulus dengan ipk pas laaah,,ga gede2 amat.. naah cobaan hidup mulai saya rasakan setelah lulus.. saya mengikuti berbagai job fair di kampus, beberapa perusahaan akhirnya memberi saya kesempatan untuk mengikuti serangkaian tes.. diantaranya Total EP, Schlumberger, Komatsu, BNI, Wilmar Group, PLN dan beberapa perusahaan swasta lain.. daaaaan alhamdulillah semua gagal di medex.. bisa kebayang gimana perasaan saya dulu ? saya sempet mogok nyari kerja sebulan.. pengennya dieeem aja di kostan, maen game, ngelamun.. haha.. orang tua saya juga sempet merasa down, mereka kesel sama regulasi di indonesia ataupun perusahaan2 tempat saya apply kerja yang begitu saja mengabaikan kemampuan seseorang hanya karena dia BW.. waktu itu saya putuskan untuk berangkat ke tanah suci untuk umrah.. berharap bisa menemukan ketenangan dengan mengadu kepada sang pencipta, disana saya berdoa dan menangis sejadi-jadi nya atas segala yang telah saya alami.. kembali ke tanah air, saya memiliki segumpal semangat untuk kembali nyari2 kerja.. akhirnya ada panggilan dari salah satu BUMN, PT. Surveyor Indonesia, proses rekrutment nya terbilang sederhana.. tes kemampuan teknis dan wawancara user..TIDAK ADA MEDEX.. hahaha.. alhamdulillaaah.. rasanya waktu itu dunia kembali berputar.. saya bekerja disana kurang lebih satu tahun, saya buktikan sama semua orang bahwa saya meskipun BW tetap bisa berprestasi.. hal ini saya buktikan dengan selalu masuk 5 besar assessor terbaik.. BW bukan penghalang saudara2 ku.. cerita tidak berhenti disini, setahun kerja di sana timbul rasa rindu saya sama kota kelahiran saya, Bandung.. meskipun berat hati dan taku apakah masih ada perusahaan yang mau menerima saya selain tempat kerja saya sebelumnya.. tetapi lagi-lagi Allah menunjukkan kuasaNya.. saya keterima di salah satu Bank Swasta sebagai account officer,,lagi lagi karena MedeX nya tidak ada tes BW.. saya buktikan lagi di sana bahwa BW bukan jadi penghalang.. pencapaian target saya di tahun pertama mencapai 200% dari yang ditentukan perusahaan.. saya sempat mengutuk "Bank 46" dulu yang menolak merekrut saya hanya karena saya BW.. saya selalu menyemangati diri saya dengan bilang di dalam hati "buat perusahaan2 yg dulu nolak saya, kalian menyia2kan salah satu anak bangsa yang mempunyai ambisi dan kerja keras yang besar".. kata2 itu yang selalu memotivasi saya..
    untuk semua saudaraku diluar sana yang sama2 memiliki anugrah ini,,jangan pernah putus asa.. menurut penelitian, orang2 dengan BW rata2 memiliki tingkat kecerdasan yg tinggi dan kemauan bekerja keras..
    tunjukkan pada dunia bahwa kita pun bisa.. BW ini bukan halangan, BW ini anugrah.. anugrah yang membuat kita memiliki ambisi untuk menunjukkan bahwa kita bisa lebih baik..

    senang sekali ada blog ini.. saya harap kita bisa sama2 berbagi tentang informasi perusahaan mana saja yang masih mau menerima orang dengan anugrah seperti kita..

    saya sangat terbuka untuk sharing..
    kaziui18@gmail.com

    matur suwun mas mubarok atas blog nya.. BANGKIT BUTA WARNA !!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat inspiratif sekali mas..
      Saya juga buta warna parsial. Sekarang kuliah tahun terakhir. Saya juga terkadang takut dengan masa depan karena BW ini. Tapi dibalik ini semua, pasti Allah SWT punya rencana yang indah, saya yakin.

      Salam kenal ya..

      Hapus
    2. Alhamdulillah, terima kasih atas sharingnya mas Kazirengga, semoga bisa menjadi penyemangat juga untuk yang lain.

      Tetep semangat, berusaha dan berdoa..

      Hapus
    3. Terimakasih sharing pengalamannya
      semoga memotivasi anak saya untuk ke tage berikutnya.

      hampir di setiap tahap kehidupan anak saya saya selalu kuatir dengan kondisi anak saya...

      Hapus
  59. Assalamu'alaikum...
    Perkenalkan pak saya adalah ibu dari seora putra yg mempunyai keistimewaan yg sama dengan bapak.
    Saat keponakan saya tidak lulus masuk smk telkom saya sudah mulai kuatir dengan anak saya.
    Akhirnya benar juga saat masuk smp anak saya hatus punya surat keterangan bervadan sehat...
    Dari situ saya mengetahui anak saya BW. Lumayan stress anak saya.
    Alhamdulillah saat ini anak saya sudah SMA.. pelan2 dia mulai mengerti. Meskipun masih kelihatan sedih anaknya. Dia berencana naduk jurusan statistik jika lulus dari SMA...
    Mohon pencerahannya pak agar anak saya lebih semangat....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu sudah mampir, untuk putranya tetep diberikan support sebaik mungkin.. Kalau boleh jujur, saya (dan mungkin kawan-kawan seangkatan saya) mendapatkan metode pendidikan dan mindset yang salah..

      Waktu saya sekolah dan kuliah, selalu diarahkan untuk cari kerja setelah lulus dan biasanya diarahkan ke BUMN ternama (Telkom, PLN, Bank dll).. Sekarang saya menyadari kalau ada yang "kurang pas" dengan sistem pendidikan kita..

      InsyaAllah untuk anak saya sendiri, saya akan coba tanamkan mindset untuk wirausaha bukan cari kerja, setelah sekian tahun jadi "kuli" saya menarik kesimpulan, kerja di tempat yang mapan cuma cukup untuk hidup nyaman, masih belum bisa untuk hidup berkecukupan..

      Hapus
  60. selamat siang rekan2.. selamat siang mas mubarok..

    sekali lagi saya dikecewakan oleh sistem penerimaan pegawai di indonesia.. bulan oktober kemarin saya mengikuti serabgkaian proses rekrutmen di salah satu BUMN.. dan seperti yang saya duga.. saya gagal kembali di medical examination.. sudah bosan juga sih rasanya ditolak pas tahap paling akhir seperti itu.. mas mubarok, saya boleh minta info tentang perusahaan shipyard di batam yang dijelaskan oleh mas sebelumnya ? saya berminat apply kesana..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah saya ingat2, di Jawa pun ada beberapa perusahaan yang tidak mempermasalahkan butawarna, karena banyak kawan-kawan yang sampai saat ini masih bekerja di sana.

      Kalau di Batam, setahu saya shipyard2 besar tidah mempermasalahkan masalah ini, tapi sayangnya sekarang dunia shipbuilding industry lagi sepi.. drop email aja ke saya kalau pengen dapat pandangan tentang perusahaan2 shipyard di Batam..

      Hapus
  61. senang bisa membaca blog mas mubarok....saya seorang ibu dengan anak BW parsial di sekolah menengah, melihat pengalaman mas2 semua, ada rasa sedih melihat diskriminasi pada BW ini, padahal dalam pekerjaan yg tdk berhubungan dengan warna mereka pasti bisa bersaing juga...apakah dengan memakai kacamata encroma juga tetap mengalami diskriminasi?bukankah sama dengan orang yg mengalami minus/plus penglihatan dan perlu dibantu dengan alat bantu kacamata?....kalaupun tdk pakai kacamata encroma, BW juga ga mengganggu pekerjaan kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya malah baru pertama kali dengan kacamata enchroma dari Ibu. langsung check websitenya dan keliatannya agak meyakinkan juga. belum punya kesempatan untuk mencoba kacamata ini. semoga bisa membantu kami yang mempunyai butawarna parsial.

      Hapus
  62. maaf kak, saya febri satria lulusan dari smk dan BW juga dan berniat melanjutkan kuliah tahun depan. sebenarnya saya ingin mengambil di teknik lagi karena lulusan teknik banyak lowongan pekerjaannya, namun saya takut walaupun nanti pas kuliah itu tidak dipermasalahkan namun saya takut nanti pasti pas daftr kerja pasti ada MCU yang di tes BW pake ishihara. saya juga punya opsi lain yaitu ambil prodi di soshum yang tidak mensyaratkan BW, namun lowongan pekerjaan yang tersedia termasuk sedikit.
    mohon tanggapannya kakak sebagai bahan pertimbangan mumpung belum terjun dan salah jalan. merci beaucoup

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau minat ke teknik, silakan dicari jurusan teknik yang tidak mensyaratkan butawarna, saya kurang tahu di univ lain, tapi seingat saya kalau di UNDIP, teknik sipil dan teknik mesin membolehkan butawarna.

      kalau masalah peluang kerja setelah kuliah, InshaAllah rejeki sudah ada yang mengatur. Amin.

      Hapus
  63. mau ikut bertanya nih kakak2.....apakah solusi yang ditawarkan di inet seperti solusibutawarna.com yang dapat membantu lulus dalam ishihara test itu benar?...dengan memberikan e-book untuk dipelajari selama beberapa waktu?.....karena yang membantu ini juga BW, apakah ini benar?...semoga ini benar, karena bisa memberikan harapan ...mungkin kakak2 sudah pernah ada yang mencoba?karena pin BB dan no hape pun jelas dipasang untuk memudahkan komunikasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mau jujur, jaman awal-awal nyari kerja dulu dan sering ditolak gara-gara butawarna, saya sempat beli bukunya dan ngapalin jawabannya. cuma butuh waktu setengah jam dan sudah hapal untuk ICBT versi sipil yang 24 lembar, kalau ICBT versi militer yang bukunya tebel sih ampun-ampun.

      Karena hapal, tanpa melihat sebenarnya juga sudah tahu angka berapa, terkecuali untuk yang cari jalan melingkar-lingkar tu agak susah.

      Setelah dipikir-pikir, mau cari kerja kok malah kayak nipu gini. Akhirnya saya nyerah untuk ngapalin dan keseringan setelah itu tiap kali medical check up justru sebelum saya di test pake ICBT, saya sudah menerangkan duluan ke dokternya kalau saya butawarna parsial, jadi nggak usah pake ditest lagi. Malah dokternya yang kadang pengen ngetest dan ngobrol karena jarang jumpa "pasien" yang butawarna. Wakakakakaka.

      Hapus
  64. Tulisan & Share story ini sungguh sangat menginspirasi dan menaikkan semangat kawan2 yang "dianugerahi" Buta Warna Parsial...Semoga tetap semangat dan pantang menyerah...

    Nobody's Perfect...jika ada kekurangan biasanya ada kelebihan yang tidak dimiliki orang lain...

    BalasHapus
  65. Pak Mubarok ini memang orangnya sangat Humoris, nyeleneh tapi tetap santun & ahli dibidangnya....

    Sungguh sangat menginspirasi & bikin ger geran terus....

    Salam dari Peserta Piping Engineer Angkatan 14 Pak....

    Sukses selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakaka.

      Waduh jangan berlebihan Mas, nanti malah jadi cobaan buat saya lho. Tak muat lagi nanti helm di kepala.

      Saya lupa, mungkin batch 14 atau batch 15 saya terakhir ngisi. Sekarang ngisi trainingnya off dulu.

      Hapus
  66. Salam pak mubarok
    Saya Penyandang Buta Warna
    Tahun 2015 saya ingin memasuki kuliah jurusan Teknik Sipil diswasta batam.ketika saya lulus nnti dan mencari kerja, di perusahaan mana saja kah saya dapat bekerja dengan keadaan Buta warna??
    mohon Masukannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Posisi di Batam ya?

      Untuk Batam, rata-rata perusahaan shipyard tidak begitu ketat seleksi MCnya. Tapi sayangnya sudah beberapa tahun belakangan ini industri perkapalan mati suri.

      Sebenarnya bukan industri perkapalan saja yang lesu, karena harga minyak yang turun drastis, industri penunjang migas (baca: fabrikator) di Batam juga mati suri. Banyak project migas dalam status hold bahkan cancel.

      Semoga saat Mas Hendra lulus nanti kondisi sudah membaik.

      Hapus
  67. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  68. Selamat pagi pak.
    Sharing juga ah.
    Ahahaha anda kaya saya, beli buku ICBT, diapalin sampe apal banget.
    Waktu test di tentara dan polisi, saya berkemauan keras hingga cara licik pun dilakukan, dari terapi, nyogok oknum sampai ke paranormal. namun sayang tetap gagal, saya terpuruk sampai ahirnya tidak tertarik mendaftar di bank2 dan bumn2 layaknya PLN dan Telkom.
    Selang bbrpa bulan saya daftar di PT FIF Group, saat test di PT FIF Group ada medcheck, waktu dokternya buka buku, saya tutup bukunya dan bilang kalau saya BW parsial, udah drop juga saat itu, duh perusahaan kaya gini aja ada medchecknya, mau dibawa kemana org buta warna, apa harus wirausaha saja.
    Namun alhamdulillah saat itu berkah ramadhan, saya tetap diterima walaupun BW parsial.
    Saya berfikir tidak ingin nyari kerjaan lagi karena anugrah ini jarang orang seperti kita diterima perusahaan lain, dan sampai saat ini saya masih betah di FIF sambil ngumpulin modal buat usaha dan mengajak saudara2 senasib untuk bekerja sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini nih yang paling manteb.

      Kumpulin modal, bikin usaha sendiri. Salut. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kelancaran untuk ikhtiarnya Mas. Amin.

      Hapus
  69. Pak mubarok, saya candra di papua. Sy jga mengalami buta warna partial. Dan sy bru tahu sejak llus kuliah, sudah banyak tes pekerjaan yg sy ikuti, dan selalu gagal di MCU (medichal check up). Sy sdh 2 tahun nganggur, klo dilihat dr akademik, sy cum laude, dan selalu peringkat kelas pd masa sekolah.. sy tdk tahu lg, gk ada gunanya ijazah ini, klo buta warna partial gk di pakai di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih banyak kok ranah yang gak mensyaratkan "bebas buta warna parsial". semangat ya! :)

      Hapus
  70. assalamualaikum.. salam sejahtera pak mubarok, saya BW parsial tapi ingin mengambil jurusan agroteknologi..menurut bapak gimana..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mas Cahyo,

      Saya kurang tahu untuk jurusan Agroteknologi ada syarat butawarna atau tidak. Terkadang itu juga tergantung dari kebijakan masing-masing universitasnya.

      Mungkin sampeyan bisa menanyakan langsung ke pihak universitas.

      Saya sebenarnya dulu minat ke jurusan agro/pertanian. Tapi karena orangtua saya kolot, waktu saya bilang mau mendaftar ke pertanian mereka cuma bilang "kuliah tinggi-tinggi kok cuma buat belajar nyangkul".

      Jadi "terpaksa" saya ambil jurusan teknik mesin.

      Tapi menurut saya pribadi, jurusan yang ada hubungannya dengan kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) nggak akan pernah habis peluangnya.

      Hapus
  71. Saya ingin berbagi pengalaman masalah Buta warna parsial dlm kehidupanku.
    Aku adalah penderita butawarna parsial, sy ketahui itu saat aku mau ikut test UMPTN di undip, saat itu akan ambil teknik elektro, akhirnya aku gagal....
    singkat cerita serahun kemudian aku ambil teknik elektro di Univ swasta di solo, dan dsana jg aku gak bs, krn persyaratan administrasi jg hrs bebas buta warna, lalu aku dianjurkan sama panitia seleksi test utk ambil di Teknik mesin yg saat itu boleh BW partial, akhirnya aku ikut test dgn formasi T.Mesin, saat di nyatakan lolos, aku mengajukan pindah jurusan ke teknik elektro, dan akhirnya dibolehin krn status t.mesin akreditasi, sedang ektro msh diakui, akhirnya masuk di T.elektro deh...hehehe, kbetulan gak di test BW lagi, selama mengikuti kegiatan kuliah di elektro, aku gak merasa kesulitan sedikitpun dg keterbatasan bw parsial ini, baca resistor jg lancar, nyambung2 kabel yg banyak warnanya jg gak masalaah....tp stlh lulus dr elektro, hati sll gundah dan was was krn rata2 lowongan pekerjaan utk teknik rata rata ada test buta warna nya....
    Tp Allah mmg punya rncana yg trbaik, pertama aku di terima kerja, tdk ada test BW, pdhl krjaanku sangat berhubungan dgn warna, yaitu teknisi mesin foto, yg salah satunya adlh kalibrasi warna, setting warna cetakan foto, ini mesin dr produk jepang, pelanggan/costumer yg beli mesin tsb aku pasang dan aku maintenace saat rusak, setting2 warna, kalibrasi dan aku merupakan teknisi yg disukai pelanggnku krn bagus dlm setting warnanua bagus, sy kerja dsana krg lebih 10thn, selama saya krja dsana byk pelanggan kami yg puas dgn hasil settingan warna saya....dan mereka(pelanggan) pasti gak mengira aku penderita BW partial. setelah saya kerja 10thn, kmudian aku iseng2 ikut test cpns, dan alhamdulillah saya lolos, kbetulan yg disyaratkan tdk buta warna hanya formasi kesehatan, sedangkan aku di tenaga teknis. saat cek kesehatan saat pengangkatan dr cpns ke pns jg gak ada test buta warna...krn mmg gak disyaratkan
    Skrg saya berfikir, mungkin inilah rahasia Allah SWT .
    dan saya berharap smga pihak pemerintah/perusahaan2 bs membuka mata, utk tdk mendiskriminasi penderita Buta warna, krn buta warna partial tdk separah yg mereka duga....krn sebenarnya buta warna parsial bisa melihat warna yg lain dr org normal lihat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas.. cukup betah ya kerja selama 10 thn lebih .. tapi bagus mas semangat dah=n kisah hidup anda juga menginspirasi..

      sukses selalu~

      Hapus
    2. Ya bgmn lg, 10thn di perusahaan swasta harus di betah2in, aku ngaca diri, krn saya punya "anugerah" buta warna partial, tdk mudah mencari pekerjaan utk seorg yg BW partial, krn byk perusahaan yg gak mau menerima bw partial, dan skrg saya jg bersyukur, krn skrg diterima menjadi PNS jg tanpa KKN, yg mana mnjadi PNS tdk memukul rata harus "tdk buta warna".... tmn3 yg lain ttp semangat!

      Hapus
  72. Assalamualaikum..

    salam sejahtera untuk Pak Mubarok.. sangat menginspirasi seklai terutama untuk kaum yang diberi anugrah seperti kita ini oleh Allah SWT.. yap "Buta Warna Parsial"
    saya Adi dari Bekasi
    begini pak,
    sy skrg kelas XII SMK Mutimedia yang doyan megang kamera, dan editting Video.. sy kalau boleh jujur termasuk Orang yang berbakat di bidang ini dalam satu jurusan Multimedia di SMK ini.

    sy sudah ikut SNMPTN pilihan 1 unpad - ilmu komunikasi, pilihan 2 upn jogja - ilmu komunikasi dan tinggal nunggu hasil nya saja tgl 10 Mei, sy sudah Daftar STAN sebesar 250rb , dan sy liat disitu salah satu syaratnya Tidak Buta Warna.
    sy baru sadar buta warna pas saya masuk ke SMK.. untungnya guru yg ngetest sy baik akhirnya saya diloloskan..

    sy juga daftar 150 rb MMTC (Multi Media Training Center) Yogyakarta dibawah Kemkominfo, disitu juga tertulis tidak boleh buta warna. nanti tgl 19 april sy ke jogja untuk ikut tesnya.

    pertanyaan saya, apa yg harus sy lakukan pak? menimbang hal diatas, karna sy sudah tau kalau saya itu "Buta Warna Parsial" apa sy harus nekat mengikuti serangkaian ujian dan med check up dari berbagai universitas itu? kalau nekat apa tidak sayang biaya yg dikeluarkan? apa yg harus sy lakukan? arrrggghhh... sumpah sy kepikiran terusss... apalagi sekarang lagi belajar buat ngejar SBMPTN materi SOSHUM untuk masuk Ilmu Komunikasi, kadang suka gak konsen mikirin masalah ini.. saya udah searching kesana kemari BW Parsial belum ada penyembuhnya karna genetik. mohon masukan dan saran yang terbaik pak Mubarok.

    Terimakasih~
    tolong dibales ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam,

      Kalaulah memang sudah disyaratkan tidak boleh butawarna, berarti memang bukan rejeki kita di situ Mas. Sampeyan juga sudah mempertimbangkan bahwa percuma juga nanti keluar biaya banyak dan ternyata gagal di proses akhir yang mungkin akan sia-sia.

      InshaAllah nanti ketemu jalan yang terbaik.

      Salam,
      Mubarok

      Hapus
  73. assalamualaikum mas bubarak,
    salam sejahtera buat kita semua.
    saya jg trmasuk pnderita bw, saya lulusan hukum dan saya galau mencari kerja mas, daerah saya swasta tidak berkembang tdak ada prusahaan yang ada hanya di pemerintahan yg jg mnsyaratkan tdak bole bw, saya sedih dan galau mas. apa ada lowongan kerja buat saya mas ? oh ia, saya dari aceh
    terima kasih mas
    wassalamualaikum

    BalasHapus
  74. assalamualiakum pak mubarok
    saya ternyata buta warna, dan ingin mengambil training piping engineering. untuk itu apakah dalam training piping engineering tsb sangat berkaitan dengan warna ? seberapa banyak kah penggunaan warna dalam training ini ? mungkin ada saran buat saya pak untuk alternatif lain selain mengambil piping engineering atau training yang cocok untuk orang yang memiliki buta warna seperti saya.

    BalasHapus
  75. Ceritanya persis dengan yg saya alami, saya penderita BW partial, alumni Teknik Fisika ITS, asli semarang, sempet frustasi pgn masuk perusahaan besar atau BUMN besar terhambat di persyaratan buta warna partial, kalau sekedar masuk kerja, alhamdulilah udah pindah berkali kali, tp ngincernya perusahaan besar, akhirnya dapat pma usa, saya tekuni bidangnya tegangan tinggi, kontrol, training udah segepok sertifikat dalam dan luar negeri, dg client pln dan semacam pln swasta di luar negeri dari Aspac, Eropa, sekarang setelah 13 tahun sdh gak minat nyari kerja, duit proyek pribadi saya investkan ke saham...alhamdulilah Allah sdh kasih saya lebih dari cukup.
    Adik saya co jg alhamdulilah kena CB jg partial,alumni Teknik Informatika ITS sempet ditolak Astra, tp dikasih 2nd chance di anak perusahaan Astra, dikuasai ilmunya ttng ERP, lompat2 kerja, ketemu Bos besar, disuruh pegang salah satu perusahaan yg terdaftar di bej, jadi direktur di usia 32 tahun, ambil MM lokal sekarang ambil MBA online PT dari USA, Alhamdulilah Allah kasih lebih bt kami sekeluarga...don't be affraid our CB collegue, the world is not small as you think, deket ke Allah, rajin sholat puasa, insyaallah kunci sgla masalah hidup.

    BalasHapus
  76. Assalamualaikum pak mubarok salam kenal saya vian. Saya juga pengidap penyakit buta warna parsial, saya baru tahu ketika saya ingin masuk perguruan tinggi negeri. Tapi alhamdulillah sampai saat saya berhasil melanjutkan kuliah di fakultas teknik geologi di PTN di Jawa Barat. Saat ini saya sudah mahasiswa tingkat akhir, tapi saya sering merasa ketakukan akan dunia kerja ketika saya lulus nanti. Sebenarnya cita2 saya adalah menjadi seorang geologi ahli tambang mineral dan ketika kuliah pun saya sudah terlanjur mendalami bidang tersebut, namun tentunya bidang tersebut membutuhkan orang yang tidak mengidap buta warna. Bagaimana sekiranya saran bapak untuk saya kedepannya? Apakah saya masih bisa menjadi seorang geologist ataukah saya harus mencari pekerjaan di bidang lain? Jika bidang lain, pekerjaan apakah yang cocok untuk seorang butawarna parsial.
    Terimakasih pak, wassalamualaikum.

    BalasHapus
  77. saya guru CPNS dan akan menjadi PNS,tetapi saya Buta warna partial ,bisa tidak ya menjadi PNS terimasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah bapak skrg sudah menjadi PNS?

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. ayah saya buta warna parsial, PNS juga (guru bahasa jawa) saya mau beliin enchroma glasses buat beliau ")

      Hapus
  78. Assalamualaikum pak mubarok saya adalah salah satu mahasiswa di ppns surabaya jurusan piping engineering sekarang semester 6. Saya salah satu penderita bwp, dulu tahunya waktu lulus SMA terus ikut daftar polri akhirnya gk lolos. Setelah itu saya daftar kuliah jurusan ini alhamdulillah waktu tes BW lolos walpun ada beberapa salah nebak angka.
    Saya igin bertanya pak apakah ada pekerjaan pipiñg engineer yang nantinya tanpa tes buta warna? Saya sering cemas dengan salah satu kekurangan saya ini kelak kita sudah lulus kuliah.
    Terim kasih pak mubarok.

    BalasHapus
  79. Assalamu"alaikum

    Anak sayajuga BW parsial sat mendaftar PTN kami memilih PTN yang sudah jelah mengeluarkan syarat BW. Alhamdulillah anak kami diterima di T mesin ITS dan T Fisika UGM

    mohon masukkan sebaiknya memilih jurusan yg mana yang mempunyai peluang lebih besar dalam pekerjaan

    Terima kasih

    BalasHapus
  80. Salam kenal pak, mau nanya kalo kira2 kebijakan PTN di suatu univ dengan fakultas kedokteran membolehkan BW Parsial apakah orang BW Parsial bisa masuk kalau persyaratannya “boleh buat warna sebagian” hal ini saya temukan di persyaratan masuk dibeberapa univ, terimakasih pak

    BalasHapus
  81. Salam kenal pak, mau nanya kalo kira2 kebijakan PTN di suatu univ dengan fakultas kedokteran membolehkan BW Parsial apakah orang BW Parsial bisa masuk kalau persyaratannya “boleh buat warna sebagian” hal ini saya temukan di persyaratan masuk dibeberapa univ, terimakasih pak

    BalasHapus
  82. assalamualaikum pak, ingin bertanya. saya dari dulu sangat minat menghabiskan waktu di dunia tambang. tapi ternyata saya terkena buta warna parsial. minta saran pak jurusan yang mengarah ke dunia tambang, tetapi saya kurang menyukai di teknik industri dan mesin. terimakasih pak

    BalasHapus
  83. Salam kenal Pak Mubarok
    anak saya laki-laki baru lulus SMK jurusan rekayasa perangkat lunak kebutulan buta warna ditawrin teraphi untuk kesembuhan , yang saya tanyakn disini apakah buta warna bisa disembuhkan?karena anak anak saya pengin sekali masuk angkatan ..apakah bisa msuk angkatan?


    jika memang angkatan tdk bisa kuliah yg cocok jurusan apa?


    Mohon masukannya pak?

    BalasHapus
  84. Assalamualaikum
    Pak mubarok kalau bapak baca komentar saya ini saya harap bapak membalasnya.
    Saya mengalami buta warna parsial (merah&hijau), jurusan kuliah apa ya pak yg membolehkan butawarna dan prospek kerja orang yg buta warna lebih baik diposisi apa ???

    BalasHapus
  85. Aku podo cah Undip fakultas Hukum Mas. Podo BW parsial juga.

    Pengalamanku kalo buta warna memang pilihan pekerjaan terbatas dari biasa, namun masih bisa diakali. Pertama ya usahakan melamar di posisi yang tidak mensyaratkan bebas buta warna. Kedua, pas interview ngomong to the point sama HRD, "saya buta warna parsial, apakah akan jadi masalah buat pekerjaan yang saya lamar ini". Jawaban kemungkinan dua, dia bilang akan jadi masalah atau dia bilang tidak ada masalah. Jika dia bilang tidak masalah, pegang perkataan dia ketika nanti Medical Check Up. Sehingga tidak ada alasan gagal test kesehatan karena buta warna.

    Tips ini yg saya pake di dunia kerja, sehingga walaupun gagal CPNS karena buta warna tapi saya bisa bekerja di beberapa perusahaan asing dan group Astra.

    BalasHapus
  86. Assalamualaikum aku mau bertanya nih pak mubarok, nanti pada saat kuliah dicek buta warna nya berkala atau pas semester pertama doang ya??? Mohon dijawab pak 🙏

    BalasHapus
  87. Assalamualaikum, saya iksan, mau tanya, kalo kerja dibidang k3 apakah boleh bwp?

    BalasHapus