Minggu, 22 Mei 2011

Cara Melempar (Casting) Lure dengan Spinning Reel

Biasanya ada dua jenis fishing reel yang sering dipakai saat mancing di laut, spinning reel dan overhead reel. Rata-rata harga overhead reel lumayan mahal jadi untuk pemancing dengan budget terbatas seperti saya biasanya akan memilih spinning reel.

Spinning Reel Shimano Alivio 2500FB

Teknik memancing yang saya sukai adalah bottom fishing atau sering juga disebut mancing dasaran. Ini teknik mancing paling mudah, tinggal pasang umpan, kemudian turunkan kail dan umpan sampai mencapai dasar laut dan tunggu saja hingga strike.

Untuk kawan-kawan yang menyukai gaya popping atau baitcasting tentu saja caranya lain. Umpan harus dilempar sejauh mungkin sesuai dengan sasaran yang dituju. Dibawah ini adalah cara melempar (casting) umpan dengan menggunakan spinning reel :
  1. Posisi tangan yang dominan menjepit gagang reel yang terpasang pada reel holder di joran. Dua jari di belakang dan dua jari di depan. Jari telunjuk yang akan kita gunakan nanti untuk menahan line/senar dan menekannya pada joran.
  2. Panjang senar dan pemberat yang terayun bebas di ujung rod usahakan antara 15 - 45 cm. Jangan terlalu panjang karena nantinya malah akan merepotkan. Saya pribadi pernah mengalami kejadian kail nyangkut di kapal saat joran akan diayun gara-gara senar yang bebas terlalu panjang.
  3. Tekan senar dengan jari telunjuk ke joran. Tahan. Buka bail arm pada spinning reel dengan tangan yang satunya. Ingat langkah ini jangan terbalik. Kalau kita buka bail arm baru menekan senar, maka yang terjadi senar akan lepas tak beraturan. Bisa-bisa malah timbul benang kusut.
  4. Ketika senar telah ditahan dan bail arm telah terbuka, maka saatnya melakukan ayunan. Ayunan rod dimulai dari belakang bahu. Kemudian lengan diayunkan ke depan. Untuk joran yang ringan ayunan bisa menggunakan satu tangan sedangkan untuk joran yang berat, tangan yang lain bisa membantu mengayun pada batang joran di bagian bawah holder spinning reel.
  5. Hal yang paling penting menurut saya pada saat melakukan lemparan atau casting ini adalah menentukan saat yang tepat untuk melepas jari kita yang menahan senar pada joran. Jika terlalu cepat melepas senar, jangankan lari kedepan bisa-bisa kail dan pemberat akan meluncur keatas dan mengenai kepala kita. Atau bisa juga kail lari ke arah yang tidak kita inginkan. Jika terlalu lambat, kail akan jatuh tepat di depan kaki kita. Dan tentu saja tak ada gunanya kita melakukan casting jika umpan jatuh tepat di depan kaki kita. Untuk dapat menentukan saat yang tepat melepaskan jari ini diperlukan latihan. Jadi saya persilahkan untuk melatihnya, kapan saat yang tepat hingga umpan bisa terlempar sesuai dengan sasaran yang kita tuju.

7 komentar:

  1. Klo "poping", mancing di batam sblh mana?

    BalasHapus
  2. Kalo popping kebetulan saya nggak suka mas, tapi ada beberapa kawan yang pernah nyoba.

    Dia nyoba di area jembatan dua, dapat ikan alu-alu lumayan besar. Tempat lain di area jembatan enam, ada kawan pernah dapat alu-alu sama jahan. Alu-alu bahasa indonesianya apa ya?

    Kalo popping nggak sengaja saya pernah, waktu narik ikan kaci di area piayu tahu-tahu di tengah jalan ikan disambar predator tinggal separuh badan. Kita curiga alu-alu juga.

    BalasHapus
  3. terimakasih infonya, sangat bermanfaat untuk pemancing pemula seperti saya, yang baru menggunakan joran berreel

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas Anik, nama blognya panjang bener yak..
      hehehehhehehe..

      sesama pemula harus saling berbagi.. : )

      Hapus
  4. Belum pernah ngrerasain mata kail nyangkut di paha ya :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. di paha sih gw belum pernah ngerasain.. tapi kail nyangkut di bibir udah pernah gw rasain.. susah makan..

      Hapus
  5. Belum pernah ngrerasain mata kail nyangkut di paha ya :v

    BalasHapus