Selama beberapa hari terakhir ini saya kurang bisa fokus dalam bekerja. Ini gara-gara demo UMK yang terjadi minggu lalu. Karena kebetulan saya bekerja di salah satu shipyard Tanjung Uncang yang notabene jadi salah satu penggerak massa utama dalam demo kemarin. Dan kebetulan juga saya memegang posisi yang “mengharuskan” saya mengawasi lebih dari 70 orang karyawan langsung dan sekitar 400 orang karyawan subcon.
Selama masa demo minggu lalu HP saya hampir-hampir nggak pernah berhenti menerima SMS dari karyawan. “Besok masih demo Pak?”, “Besok sudah bisa kerja Pak?”, “Besok kapal kita jadi undocking Pak? Kan masih demo” dan sederet lagi SMS yang bernada sama.
Ketika salah satu karyawan saya tertangkap polisi pun banyak SMS masuk yang meminta informasi yang serupa. Selama waktu itu juga saya harus rajin-rajin mengecheck perkembangan dari hasil demo, negosiasi UMK, menghubungi pengurus-pengurus SPSI demi mendapatkan informasi yang jelas, karena saya memang butuh itu.
Saya mendukung aspirasi yang diusung oleh Aliansi Pekerja agar UMK Batam disamakan dengan KHL Riil. Tapi yang sangat saya sesalkan adalah terjadinya tindakan anarkis pada demo minggu lalu. Hampir semua kantor polisi/pos jaga dirusak.
Tindakan anarkis hanya akan merugikan kita bersama. Semenjak kejadian anarkis minggu lalu, saya belum melihat lagi bapak-bapak Polisi yang biasanya mengatur lalu lintas di tiap persimpangan ke arah Tanjung Uncang (kecuali di Simpang Polsek).
Di Simpang Basecamp Batuaji, traffic light dirusak, padahal disana merupakan persimpangan yang padat. Akhirnya kita harus ekstra hati-hati saat melewatinya. Belum ada juga tanda-tanda pos polisi disana mau diperbaiki. Dan saya yakin selama pos itu belum diperbaiki, tidak akan ada Bapak-bapak Polisi yang berdiri disana untuk menjaga lalin.
Diakui atau tidak, Polisi merupakan symbol penegakan hukum, dengan tidak hadirnya mereka, seolah-olah Batam menjadi kota tanpa control. Inilah yang paling saya takutkan. Saya kuatir jika ini terus berlanjut, Batam akan menjadi kota tanpa hukum. Tindakan anarkis akan terjadi dimana-mana.
Untuk kawan-kawan yang memperjuangkan nasibnya besok (kalaupun ada), ayo kita berjuang bersama-sama demi kehidupan yang lebih baik, tapi jangan biarkan kesempatan ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk berbuat anarkis.
Untuk bapak-bapak Polisi dan satuan pengamanan yang lain, kita bukan musuh Pak, kita cuma berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak yang saat ini belum kami peroleh. Tolong lebih sabar dalam menghadapi kami, anggap kami ini adek-adek kalian yang sedang merajuk karena apa yang kami minta belum kami dapatkan.
Ayo kita jaga agar Batam kita tercinta jangan sampai dicap sebagai kota anarkis.
selamat berjuang bung, biarlah orang mencaci yang hanya/cuma bisa melihat dari sudut "keanarkisannya" saja, suatu saat mereka juga akan sadar dan merasakan buah dari semua pengorbanan kalian. jasamu akan di kenang bung.
BalasHapussalam
Walah mas Joko, jadi berasa kaya pahlawan betulan. Sing ora-ora wae.
BalasHapusMoga2 aja hari ini dapat hasil yang memuaskan, jadi besok nggak usah demo.
ngintip percakapan kayaknya masih harus nunggu hasil tanggal 6, smoga bisa memuaskan om :)
BalasHapuskangen demo buruh euy