Pada awalnya pipa difabrikasi dengan satu ketebalan dinding pipa tertentu saja untuk semua ukuran. Inilah yang dikenal dengan STD WT (standard wall thickness). Seiring dengan kebutuhan akan pipa untuk pressure yang lebih tinggi maka wall thickness lain pun dibutuhkan, XS dan XXS.
Seiring dengan berkembangnya proses manufacture pipa, muncul berbagai ukuran ketebalan pipa yang dibuat dengan tujuan dasar untuk mengakomodasi antara factor safety terhadap working pressure system dengan cost, karena semakin tebal pipa tentu akan meningkatkan cost. Sekarang kita bisa menemui berbagai angka schedule sesuai yang ada di pasaran (5, 5S, 10, 10S, 20, 20S dst).
Prefix S pada angka sch menunjukkan bahwa pipa tersebut merupakan pipa stainless steel (ASME B36.19) bukan carbon steel (ASME B36.10). Angka schedule sendiri merupakan bilangan tak berdimensi/tak bersatuan. Angka schedule ini berhubungan erat dengan working pressure dan allowable stress. Dimana rumus pendekatannya :
Angka Sch = 1000P/S, dimana P (Working Pressure) dan S (Allowable Stress) dalam psi
Sebagai contoh kira2 kalau kita memiliki suatu system pipa dengan working pressure 150 psi dan kita menggunakan pipa sch 20 maka allowable stressnya sebesar 7500 psi.
Tetapi pendekatan diatas tidak berlaku untuk beberapa ukuran pipa besar. Selain itu untuk penentuan wall thickness dalam suatu system perpipaan menggunakan hitungan yang lebih kompleks sesuai dengan rules/code yang kita pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar