Kalo untuk saya pribadi, sebenarnya antara percaya dan nggak, tapi lebih banyak enggaknya, karena kalau dirunut-runut juga namanya memancing lebih ke arah rejeki dan teknik. Beberapa mitos yang pernah saya dengar antara lain :
- "Salah melangkah" biasanya dikaitkan dengan langkah kaki saat keluar dari rumah. Kalo salah melangkah alhasil nggak bakalan dapat ikan. Tapi sampai sekarang saya juga belum tahu "melangkah yang benar itu seperti apa. : )
- "Jangan bawa nasi kalo mancing" alasannya kalo kita kenyang ikan tak mau makan. Karena menurut orang-orang itu kita pergi memancing untuk mencari makan. Menurut saya ini relatif, kalo nelayan mungkin bisa benar tapi untuk pemancing hobi niat utama mancing bukan untuk cari makan tapi lebih ke hobi.
- "Jangan melangkah pancing saat di atas kapal" maksudnya saat kawan sedang memancang joran jangan sampai kita melangkahi joran si kawan tersebut, alhasil pasti joran tersebut sepi.
- "Kalo sekali kena tarikan ikan, terus ikan tersebut lepas sebaiknya pindah posisi"
- "Ambil posisi di kapal yang berlawanan dengan jangkar" kalo jangkar di depan ya kita cari posisi dibelakang, begitu juga sebaliknya. Jadi inget masa kuliah kalo pas ini, posisi menentukan prestasi.
- "Pasangan tak cocok" ni mitos gila yang dicetuskan kawan saya. Kata dia kalo mau mancing kita harus nengok kawan se-tim. Menurut dia kalo pas mancing bukan dengan pasangan maka dipastikan nggak bakalan dapat ikan.
- "Kalo pas ikan ramai makan, jangan sampai bandul/pemberat terantuk bodi pancung" kalo yang ini masih masuk di logika saya. Mungkin ikan dengar dari bawah kalo ada suara keras dari atas pancung.
- "Permisi dulu kalau mau mancing" ni saran berbau mistis. Kata kawan yang ngasih tahu di laut sama dengan di darat banyak penunggunya. Mungkin itu saja beberapa mitos-mitos seputar mancing yang pernah saya dapat. Namanya juga mitos, boleh percaya boleh nggak, yang pasti menurut saya satu, kalau sudah rejeki tak akan kemana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar